Senin, 21 Juli 2014

Floating Market Lembang Wisata Baru di Bandung


Inilah tempat wisata di Bandung yang terbaru, areal wisata ini baru saja di buka. Di tempat ini Anda akan menemukan banyak sekali hal menarik dan unik yang berbeda dari tempat lain. Sebuah hal baru yang menarik pasti akan membuat Anda senang dan penasaran ingin mengunjunginya. Cobalah untuk datang berkunjung jika Anda sedang berwisata ke kota Bandung, pasti Anda akan menyukainya.

Kota Bandung memang tidak memiliki sungai yang besar seperti halnya di pulau Sumatera ataupun Kalimantan. Akan tetapi Anda masih dapat merasakan suasana wisata belanja dan kuliner yang berada diatas air di kota Bandung. Seperti di Thailand juga terdapat pasar Terapung, namun Anda tidak perlu jauh-jauh menuju Thailand untuk menikmatinya, karena sekarang di kota Bandung sudah ada. Lebih tepatnya adalah Floating Market Lembang, yang terdapat di kawasan Bandung Barat, Jalan Grand Hotel No. 33 E, Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Kota Bandung memang sangat tepat sekali jika menyandang julukan sebagai kota wisata. Berbagai macam jenis tempat wisata dapat Anda temukan di Bandung yang juga merupakan ibukota propinsi Jawa Barat ini. Terinspirasi dari dua pasar terapung seperti di pasar terapung Muara Kuin yang berada di Kalimatan, dan juga pasar terapung Damnoen Saduak yang terdapat di Ratchaburi, Thailand.


Floating Market Lembang ini didirikan diatas sebuah danau alami yang bernama Situ Umar. Tempat wisata ini telah dibuka sejak 12 Desember 2012. Di sini Anda dapat menemukan beraneka ragam jajanan kuliner yang dijual di 46 perahu yang terapung di atas danau yang ukurannya cukup besar. Contohnya seperti tempe mendoan, colenak, ketan bakar, jagung bakar, duren bakar, dan masih banyak lagi.

Perahu-perahu yang menjual bermacam hidangan kuliner disini akan sedikit berbeda jika Anda bandingkan dengan pasar terapung lainnya seperti yang terdapat di Muara Kuin, Kalimantan. Perahu-perahu pedagang yang terdapat disini sudah diparkir serapi mungkin sehingga para pengunjunglah yang akan hilir mudik untuk menghampiri perahu ini.


Di sekeliling danau juga terdapat beberapa joglo dan gazebo kecil untuk tempat beristirahat sambil menikmati indahnya pemandangan sekitar. Salah satu sudutnya adalah terdapat Kampung Leuit yang mempunyai leuit-leuit tempat beristirahat yang ditemani bersama miniatur sawah yang akan membuat para pengunjung seolah-olah sedang berada di area sawah sesungguhnya.

Selain Anda dapat menikmati berbagai macam jajanan kuliner yang dijual diatas perahu, jika Anda sedang berada di Floating Market Lembang ini bisa berkeliling di danau dengan menyewa sebuah perahu kano, paddle boat, sepeda air, dan sampan. Di Floating Market Lembang ini juga terdapat berbagai permainan adventure, seperti Flying Fox dan juga ATV. Disamping itu, pengunjung dengan kategori anak-anak juga bisa merasakan pengalaman untuk memberi makan kelinci dan bebek. Disini juga terdapat kebun strawberry dan sayuran organik yang bisa dipetik oleh para pengunjung. Jarak beberapa meter disamping pasar terapung, dapat Anda temukan juga beberapa restoran serta factory outlet.

Untuk dapat masuk ke dalam Floating Market Lembang ini, pengunjung akan dikenakan tarif sebesar Rp 10.000 tiap orangnya. Biaya ini sudah termasuk dengan welcome drink. Untuk Anda yang ingin berkeliling danau dengan menggunakan wahana air, harganya berkisar antara Rp 30.000 - Rp 70.000. Harga makanan yang dijual di perahu terapung ini juga sangat beragam sekali, mulai dari harga Rp 10.000 Anda sudah bisa menikmati sajian kuliner tradisional. Dan uniknya lagi, segala macam bentuk transaksi di Floating Market Lembang ini hanya dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah koin khusus yang dapat ditukarkan di tempat yang sudah disediakan.

Taman Bunga Cihideung di Bandung

Perkembangan pariwisata kota Bandung berkembang dengan begitu pesat, seperti halnya di Cihidueng yaitu sebuah desa yang berada di kecamatan Parongpong ini dahulunya hanyalah sekedar tempat untuk bercocok tanam yang seadanya saja. Seiring dengan perkembangannya, sekarang tempat ini sudah menjadi sebuah kawasan wisata taman bunga yang indah.

Disebut dengan kawasan wisata taman bunga karena memang disini terdapat banyak sekali bunga di sebanjag jalan. Berbagai macam jenis tanaman bunga yang dikembangbiakkan dapat Anda temukan disini, mulai dari tanaman hias sampai dengan tanaman potong ada di tempat ini.

Taman Wisata kebun Bunga Cihideung ini lokasinya berada di Desa Cihideung, kecamatan Parongpong, kabupaten Bandung atau berjarak sekitar 20 Km jika dari kota Bandung. Taman Bunga ini juga bisa diakses dengan menggunakan fasilitas kendaraan umum ataupun menggunakan kendaraan pribadi.

Kebun Bunga Cihideung di Bandung
Kebun Bunga Cihideung di Bandung
Letaknya berada sekitar 4,7 km jika dari Jalan sersan Abjuri yang lokasinya berada dekat pertigaan terminal Ledeng pada jalan yang mengarah menuju daerah Lembang, tepatnya desa Cihideung ini memiliki luas lahan sekitar 50 hektar. Desa yang sebelumnya hanya dijadikan sebagai tempat untuk bercocok tanam sederhana ini sekarang telah berkembang menjadi sebuah Kawasan Wisata Bunga dan produknya juga telah terkenal sampai ke mancanegara.

Desa wisata taman bunga Cihideung ini menunjukkan keindahan dan juga keasrian alamnya. Hamparan kebun bunga yang sangat bervariasi dapat memanjakan mata Anda dan menjanjikan kedamaian hati. Mulai dari bunga krisan, mawar, gladiol, aster, sampai dengan pohon buah jeruk kimkit juga dapat Anda temukan di tempat ini.
Kebun Bunga Cihideung di Bandung
Kebun Bunga Cihideung di Bandung
Harga bunga potong ataupun bunga pot / polybag sangatlah bersaing sekali. Para petani serta penjual bunga yang ada disini sangatlah ramah dan dapat membuat anda merasa betah juga terkesan. Keahlian lainnya yang dimiliki oleh para petani bunga di Cihideung ini adalah membuat dekorasi yang indah untuk acara-acara tertentu seperti halnya pesta pernikahan, ulang tahun, dekorasi untuk acara-acara seminar dan juga dekorasi untuk membat taman di halaman rumah.

Indah sekali bukan tempat wisata di Bandung yang satu ini? berminat untuk menghabiskan waktu liburan di kota Bandung? supaya lebih mudah, Anda bisa menggunakan Paket wisata Bandung. Jika ingin menginap di kota Bandung, baca dulu info Hotel di Bandung untuk mencari pilihan tempat singgah sementara di Bandung.

Sumber : www.bandungtourism.com

Taman Hutan Raya Juanda di Bandung

Sebuah kawasan konservasi perpaduan antara alam sekunder dan hutan tanaman yang berjenis Pinus atau Pinus merkusil yang berlokasi di Sub-DAS Cikapundung, DAS Citarum dan membentang mulai dari Curug Dago, Dago Pakar sampai ke Maribaya yang merupakan salah satu bagian dari kelompok hutan di Gunung Pulosari, membuat Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ini menjadi sangat cocok sebagai sebuah lokasi pariwisata alam dan juga sebagai salah satu sarana tempat untuk pengembangan lingkungan dalam aspek pendidikan.

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda adalah bagian dari kawasan cekungan di Bandung, yang memiliki latar belakang sejarah dan sangat erat kaitannya dengan jaman purba sampai sekarang. Secara geologis kawasan ini telah mengalami perubahan yang disebabkan gejolak alam dalam ketika pembentukan alam semesta.

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ini pada awalnya adalah bagian areal kelompok Hutan Lindung yang terdapat di Gunung Pulosari yang kemudian berubah fungsi menjadi sebuah Taman Wisata Alam (TWA) Curug Dago berdasarkan Surat dari Keputusan Menteri Pertanian Nomor 575/kpts/Um/8/1980.

Pada Tanggal 14 Januari 1985 yang berpapasan dengan kelahiran dari Bapak Ir. H. Djuanda, kemudian TWA Curug Dago secara resmi telah berubah fungsi kembali menjadi sebuah Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang juga merupakan Taman Hutan Raya (TAHURA) yang pertama di Indonesia, hal ini berdasarkan dari Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3/M/1985 pada tanggal 12 Januari 1985 tentang Penetapan Taman Wisata Alam Curug Dago yang berubah menjadi Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.

Selengkapnya tentang Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dapat Anda baca di tahuradjuanda.jabarprov.go.id

Penangkaran Rusa Ranca Upas

Penangkaran Rusa Ranca Upas - Ciwidey merupakan Salah satu tempat wisata yang dapat Anda kunjungi ketika liburan ke kawasan Ciwidey, Bandung. Berjarak sekitar 170 km dari pusat kota Bandung dan memiliki keindahan nuansa alam yang mempesona. Lokasinya berada di kawasan wisata bumi perkemahan Ranca Upas, Bandung Selatan.

Jalan menuju objek wisata ini terbilang baik karena sudah aspal, letaknya tidak jauh dari perkebunan teh Rancabali yang berada di kaki Gunung Patuha, Kawah PutihCiwidey, Bandung Selatan, Jawa Barat, Pulau Jawa, Indonesia. Disini Anda dapat melihat rusa secara lebih dekat dan secara langsung, bahkan Anda juga memiliki kesempatan untuk memberi makan Rusa-rusa tersebut yang jumlahnya sekitar 16 ekor.

Bumi Perkemahan Ranca Upas bisa Anda tempuh dengan menggunakan mobil dan memakan waktu kurang lebih selama 2 jam jika dari kota Bandung. Sejak tahun 1980 an, salah satu tempat wisata di Bandung ini sudah menjadi sebuah tempat rekreasi dan perkemahan.
Penangkaran Rusa Ranca Upas di Ciwidey
Penangkaran Rusa Ranca Upas di Ciwidey
Salah satu keunikan rusa yang ada disini, begitu mendengar tanda dari pawang, rusa-rusa tersebut akan datang dan keluar dari tempat persembunyian, selain memakan rumput dan meminum air, rusa juga menyukai makanan umbi-umbian, seperti halnya ubi dan singkong. Waktu makan rusa-rusa di Ranca Upas ini adalah setiap pukul 2 siang.

Kalau bukan waktunya makan, rusa-rusa disini tidak akan keluar, mereka bersembunyi di bawah rimbunnya semak semak. Rusa jantan memiliki tanduk panjang dan juga lebih sering menampakan diri. Sedangkan untuk rusa betina, tidak mempunyai tanduk dan lebih sering bersembunyi bersama dengan anak-anaknya.

Rusa yang ada disini jinak kepada para pengunjung. Karena itu, pengunjung yang datang kesini dapat leluasa untuk memberikan mereka makan. Setiap tahunnya rusa yang ada di kawasan ini akan bertambah satu ekor.

Pengunjung yang datang kesini tidak hanya bisa menikmati indahnya pemandangan dan udara yang sejuk, akan tetapi juga bisa lebih mengenal rusa yang ada dalam penangkaran rusa di tempat ini.

Museum Mandala Wangsit Siliwangi

Museum Mandala Wangsit Siliwangi – Jl. Lembong - yoshiewafa - Merupakan sebuah museum senjata yang terletak di Kota Bandung, Jawa Barat, Pulau Jawa, Indonesia dan juga merupakan salah satu tempat wisata di Bandung. Nama Siliwangi merupakan nama dari seorang tokoh pendiri Kerajaan Pajajaran yang memiliki kekuasaan tidak terbatas, menurut legendanya konon Prabu Siliwangi adalah seorang raja yang arif dan bijaksana serta berwibawa dalam menjalankan roda pemerintahaan, sedangkan arti dari kata "Mandala Wangsit" merupakan sebuah tempat untuk menyimpan amanat, petuah ataupun nasihat yang berasal dari para pejuang masa lalu kepada generasi penerusnya melewati benda-benda yang ditinggalkannya.

Nama jalan dari tempat museum ini berada adalah Jl. Lembong, yang diambil dari nama Letkol Lembong, salah seorang prajurit Prabu Siliwangi yang menjadi korban dalam Peristiwa Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil. Sebelumnya Jl. Lembong ini bernama Oude Hospitaalweg.

Museum Mandala Wangsit memiliki koleksi yang terdiri dari alat-alat yang digunakan ketika masa perang antara Jepang dan Indonesia. Terdapat beberapa alat yang digunakan pada masa perang, yaitu :
  1. Bedug simarame
  2. Senjata laras panjang dan pistol
  3. Tentang terjadinya Peristiwa Bandung Lautan Api pada tanggal 24 Maret 1946 di Bandung
  4. Peristiwa peracunan pada tanggal 17 Februari 1949
Sedangkan yang digunakan oleh Ki Hajar Dewantara adalah bedok, yang terdiri dua buah jubah berwarna putih dan hitam serta terdiri sebuah aula.
Museum Mandala Wangsit Siliwangi
Museum Mandala Wangsit Siliwangi
Museum Mandala Wangsit Siliwangi ini kemudian di resmikan oleh Presiden Soeharto. Sebelum museum ini di resmikan, pada awalnya di jadikan sebagai markas untuk bersembunyi dari para penjajah dari jepang. Disini juga terdapat sebuah lukisan yang mengisahkan tentang kerja paksa yang di sebut romusa. Serta ada juga beberapa peninggalan jepang seperti : teng baja dan ambulan yang dijelaskan oleh beberapa pahlawan indonesia

Koleksi Museum Mandala Wangsit berupa benda-benda yang digunakan oleh para pasukan Kodam Siliwangi, mulai dari senjata primitif seperti tombak, panah, keris kujang, dan bom molotov, sampai dengan senjata modern seperti panser rel (buatan Indonesia), meriam, serta kendaraan berlapis baja.

Museum Sri Baduga Bandung



Museum ini merupakan salah satu tempat wisata bersejarah yang ada di kota Bandung yang juga memiliki nilai pendidikan. Museum Sri Baduga - Jl. Lingkar Selatan ini pertama kalinya didirikan pada tahun 1974 yang kemudian diresmikan pada 5 Juni 1980 oleh seorang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, yaitu Dr. Daud Joesoef yang didampingi oleh Gubernur Kepala dari Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Barat H. Aang Kunaefi. Lokasi museum ini juga tidak jauh dari Monumen Bandung Lautan Api.

Peninggalan kebudayaan yang mempunyai nilai sejarah dan pendidikan yang tinggi banyak tersebar di Kawasan Jawa Barat, baik itu yang hampir punah maupun yang masih berkembang sampai saat ini. Diantara sekian banyaknya tempat wisata di Bandung yang dapat Anda jadikan destinasi wisata untuk menghabiskan waktu liburan bersama keluarga, Museum Sri Baduga ini merupakan sebuah tempat wisata bersejarah yang bernilai pendidikan yang sangat bagus untuk ilmu pengetahuan sejarah Anak-anak Anda.
Fasilitas yang ada di Museum Sri Baduga Bandung

Tempat Parkir berada pada Halaman Museum Sri Baduga, dan bisa digunakan sebagai tempat untuk parkir kendaraan yang memiliki kemampuan daya tampung sampai sekitar 20 buah bus.

Ruang Perpustakaan, Selain Anda dapat mengunjungi ruang pameran museum,Anda juga bisa melihat koleksi dari buku perpustakaan. Perpustakaan disini dibuka pada hari Senin Sampai hari jumat pada pukul 08.00 - 15.30 WIB
 
Ruang Auditorium yang digunakan sebagi sebuah ruangan audio visual, dan pertunjukan berbagai macam kesenian Jawa Barat baik itu tradisional maupun yang sekarang sedang berkembang. Selain itu ruangan ini juga digunakan sebagai sebuah tempat untuk penerimaan rombongan pengunjung yang sedang datang berkunjung ke museum untuk mendapatkan berbagai informasi pendahuluan sebelum pengunjung memasuki ke ruang pameran

Ruang Pameran Khusus ini Digunakan sebagai sebuah tempat penyelenggaraan dari kegiatan pameran khusus yang memang sengaja diselenggarakan oleh pihak museum sendiri ataupun untuk disewakan

Ruang seminar dapat Digunakan sebagai sebuah tempat untuk melaksanakan kegiatan seminar, saresehan ceramah serta kegiatan rapat yang bisa diselenggarakan oleh pihak museum ataupun untuk disewakan.

Koleksi yang dimiliki oleh Museum Sri Baduga sekarang lebih dari sekitar 6000 koleksi, baik yang di pamerkan, maupun yang masih berada di dalam gudang.

Harga Tiket Masuk Museum Sri Baduga

Untuk Anda yang ingin memasuki museum ini akan dibebankan biaya yang sama sekali tidak mahal, Anda harus membayar sekitar Rp.2500,- untuk dapat menikmati koleksi bersejarah yang terdapat di dalam museum. Bukan harga yang mahal kalau menurut saya sudah sangat murah sekali untuk ukuran harga tiket masuk tempat wisata di Bandung Kota yang memiliki nilai sejarah tinggi ini.

Alamat Lokasi Museum Sri Baduga

Lokasi museum Sri Baduga Bandung berada tepat didepan Tegalega, Jl. Lingkar Selatan yang tidak jauh dari Monumen Bandung Lautan Api.

Jika Anda berminat untuk mengunjungi salah satu tempat wisata sejarah di Bandung ini bisa membaca-baca atau melihat-lihat galery foto terlebih dahulu pada website resminya sribadugamuseum.com.
Ruang Perpustakaan, Selain Anda dapat mengunjungi ruang pameran museum,Anda juga bisa melihat koleksi dari buku perpustakaan. Perpustakaan disini dibuka pada hari Senin Sampai hari jumat pada pukul 08.00 - 15.30 WIB

Spectacular Job Fair “JOB FOR CAREER” 2014

Spectacular Job Fair “JOB FOR CAREER” 2014 Jakarta
Tanggal : 12 – 13 Agustus 2014
Tempat : Istora Senayan, Jalan Pintu 1 Senayan, Jakarta Pusat
Waktu : 09.00 – 17.00 WIB
Spectacular Job Fair "JOB FOR CAREER" 2014
Bursa Kerja Nasional Terbaik!
JAKARTA SPECTACULAR JOB FAIR 2014 “JOB FOR CAREER” kembali digelar dengan menghadirkan 5 Stasiun TV, Perusahaan BUMN & 120 Perusahaan Nasional & Multinasional pada hari Selasa – Rabu, tanggal : 12 - 13 agustus 2014 di Istora Senayan, Jl. Pintu 1 Senayan, Jak-Pus mulai jam 9 pagi sampai jam 5 sore.
Perusahaan peserta :
  • RCTI
  • Global TV
  • MNC TV
  • Sindo TV
  • Metro TV
  • PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
  • PT. Bank CIMB Niaga Tbk
  • PT. Bank Danamon Ind Tbk
  • PT. Bank OCBC NISP Tbk
  • PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
  • PT. Smartfren Telecom Tbk
  • PT. Bakrie Telecom Tbk (Esia)
  • PT. Pelayaran Tempuran Emas Tbk
  • PT. Mulia Industrindo Tbk
  • PT. Mustika Ratu Tbk
  • PT. Chakra Jawara (Trakindo Group)
  • PT. Angkasa Pura Logistics
  • PT. Datascrip
  • PT. Catur Mitra Sejati (Mitra 10)
  • PT. Remax Indonesia
  • PT. Sugar Group Companies (Gulaku)
  • PT. Lion Wings
  • PT. Astrido Group (Daihatsu)
  • PT. Astra International Tbk (Auto 2000)
  • PT. Nusantara Surya Sakti
  • PT. Nozomi Otomotif Indonesia
  • PT. CIMB Niaga Auto Finance
  • PT. Sriboga Marugame Indonesia
  • PT. Dhanajaya Bogaindo
  • PT. Ismaya Group
  • PT. Blue Bird Group
  • PT. Sutindo Anugerah Sejahtera
  • PT. Istana Makmur Sejahtera
  • PT. Century Healthcare
  • PT. Axa Mandiri Financial Srvc
  • PT. Elang Karunia
  • PT. Soekartono Prawirodirdjo
  • PT. Alpha Utama Mandiri
  • PT. Anabatic Technology
  • PT. Sutra Trans Traco Citra (Indocafe)
  • PT. Kino Group
  • PT. Mediatama Anugerah Citra
  • PT. Reebonz Indonesia
  • PT. Sumberdaya Dian Mandiri
  • Dan masih banyak lagi
Untuk Update List Perusahaan bisa mengunjungi halaman : jobforcareer.com/fair/view/73
Datang langsung dan bawa persyaratan :
  • Bawa CV, Fotocopy Ijasah, Fotocopy KTP, Pas Foto 4×6 (berkas tersebut dibawa sebanyak mungkin)
  • Pendidikan minimal SMA/SMK, Diploma, S1 dan S2 semua jurusan
  • Pria/Wanita usia maksimal 37thn
  • Bagi yang ijasahnya belum keluar dapat melampirkan fc SKTL/Nilai Transkrip.
  • Berpakaian Bebas, Rapih, Sopan.
Info dan kontak :
  • Simpati : 0821 2244 0904
  • XL : 0878 7547 6328
  • Pin BB: 298B20FF
Catatan : Semoga info ini bermaanfaat bagi para pencari kerja/ingin karir lebih baik. Dapatkan souvenir dari JOB FOR CAREER dengan membantu BC & Posting di FB, Twitter (#Jobforcareer) & Media Sosial lainnya & tunjukan bukti BC & Posting kamu untuk ditukarkan dengan Souvenir Twitter, Terima Kasih
*dipublikasikan oleh @InfoJadwalEvent

Pameran Komputer 2014, Indocomtech ke 22 di Jakarta


Pameran Komputer 2014, Indocomtech ke 22 di Jakarta
Pameran Indocomtech ke 22 di Jakarta
Tanggal : 29 Oktober – 2 November 2014
Tempat : Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta
Pameran Indocomtech ke 22 di Jakarta
Pameran komputer tahunan yang bertempat di JCC ini selalu dinantikan masyarakat karena merupakan simbol perkembangan IT di Indonesia, tidak hanya pameran yang menawarkan produk komputer, laptop, desktop, aksesoris, gadget dan ragam teknologi lainnya namun juga ada sederet promo dan games-games menarik lainnya termasuk kompetisi game online. Belum ada konfirmasi lanjutan dari pihak penyelenggara tentang gelaran pameran ini, namun akan diinformasikan segera jika ada info lanjutan.
Info dan kontak :
  • PT. API Event
  • Website : JCC.co.id
*dipublikasikan oleh @InfoJadwalEvent
More Than Just Exhibitions 081298552200 / 087885882200


Sabtu, 19 Juli 2014

AL - QURAN Sebagai Keajaiban Rasulullah Saw

Seorang yang buta huruf, yang tidak bisa baca tulis, ia belum pernah menjadi penulis sebuah buku semisal puisi, aturan hukum, sebuah buku doa umum, atau Alkitab, dan dihormati sampai hari ini oleh keenam suku bangsa seluruh umat manusia sebagai keajaiban kemurnian gaya, kebijaksanaan dan kebenaran. Itu adalah sebuah keajaiban dari Muhammad (saw)- 'keajaiban yang berjalan', dan memang ini keajaiban. 1 (Reginald Bosworth Smith)

keajaiban dan mukjizat alquran
Di abad 21 ini warga dari sebuah negara Eropa, yaitu para pemilih Swiss telah mendukung pelarangan pembangunan masjid dengan menara di negara mereka. Al-Qur'an, yang diturunkan di gurun Arabia pada abad ketujuh, telah menyatakan bahwa tujuan peperangan defensif adalah untuk mempertahankan kesucian biara-biara,  gereja, sinagog dan Masjid. Al-Qur'an menyebut tempat ibadah umat Islam terakhir di list ini. [2] Apakah Al-Qur'an suatu Mukjizat atau bukan?

Toleransi beragama bukanlah satu-satunya ajaran dimana Al-Qur'an unggul dalam hal ini dibandingkan buku-buku sekular maupun kitab-kitab agama. Sejak 1983 setengah juta orang telah meninggal di Amerika dikarenakan kecelakan lalu lintas terkait alkohol, untuk menyebutkan hanya satu masalah dari alkohol [3]  Al-Qur'an dengan tegas melarang alkohol, menyelamatkan orang-orang beriman dari sumber kejahatan ini. Apakah ini keajaiban atau bukan?

Demikian pula Sir Godfrey Higgins menulis,
"Menurut hukum Muhammad segala bentuk perjudian sangat tegas dilarang. Manfaat dari hukum ini pasti tidak akan ada yang menyangkal. Ia akan menjauhkan dari semua kebaikan akhlaknya. Karena dikatakan bahwa ia hanya disalin dari Alkitab. Saya belum mengamati larangan terhadap kebiasaan buruk ini, baik dalam dekalog (sepuluh perintah Allah) maupun Injil.
Sekarang 15 juta orang menunjukkan tanda-tanda kecanduan judi di Amerika, yang mengakibatkan diri mereka sendiri dan masyarakat dengan kesengsaraan. Al-Qur'an telah memangkas kejahatan ini dari akarnya. Apakah Al-Qur'an ajaib atau tidak?

Muhammad yang mencela dan menyalin moralitas dari Injil

Sir Godfrey Higgins menulis dalam hal pertahanan oleh Nabi Muhammad saw:

"Seorang filusuf mungkin akan menduga bahwa ketika Muhammad saw telah mengambil manfaat dari ajaran moral yang sangat baik dari Kristianisme, ia merasa, tidak hanya mengambil yang baik, tetapi juga meninggalkan kejahatan, mengadopsi moralitas, juga menghidari kehidupan merahib yang pada zamannya dunia penuh dengan pertumpahan darah dan penderitaan, dan dengan cepat menempatkannya pada keadaan yang paling merendahkan derajat kebodohan" . Al-Qur'an telah melarang cara hidup monastik dalam kalimat yang jelas. (Alhadid: 28) 1400 tahun kemudian Gereja Katolik setuju dalam negosiasi dengan Gereja Anglikan. Setiap kali kita membandingkan Al-Qur'an dengan Alkitab, Al-Qur'an selalu terdepan, bukankan ini suatu keajaiban?

Al-Qur'an diturunkan di tengah-tengah masyarakat yang hidup di abad ketujuh namun memiliki 800 ayat yang menekankan pada studi alam. Bukankah ini suatu keajaiban? Ia telah mengantisipasi baik tentang Big Bang maupun tentang semua makhluk hidup membutuhkan kandungan air.
"Tidaklah orang-orang yang ingkar melihat bahwa seluruh langit dan bumi keduanya dahulu suatu massa yang menggumpal, lalu Kami pisahkan keduanya ? Dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup dari air. Apakah mereka tidak mau beriman ? 
Bukankah ini suatu keajaiban?

Al-Qur'an telah diturunkan di tengah-tengah masyarakat dimana sedikit sekali yang bisa membaca dan menulis, tetapi kemurnian teksnya telah terjaga selama lebih dari 14 abad. Klaim seperti itu tidak kita jumpai untuk Alkitab. Fakta-fakta ini diteliti dalam artikel lainnya, Kompilasi Alquran ke Dalam Sebuah Teks. (insyallah menyusul, pent).  Apakah ini bukan suatu keajaiban?

Al-Qur'an telah mengeluarkan tantangan bersejarah tidak hanya untuk zaman Nabi saw sendiri tetapi juga untuk semua orang di semua zaman:
Katakanlah, “Seandainya berhimpun manusia dan jin untuk mendatangkan yang semisal Alquran ini, tidaklah mereka akan sanggup mendatangkan yang sama seperti ini,  walaupun sebagian mereka kepada sebagian yang lain sebagai penolong.” 
Tantangan tersebut tetap bertahan sampai 14 abad setelah turunnya. Orang-orang memandangnya dengan negatif dan mulai mengkritik Al-Qur'an dengan satu atau beberapa alasan. Tetapi itu hanyalah angan-angan mereka dan bentuk paranoia dan tidak ada langkah yang nyata. Fakta dan realitas dalam hal ini adalah tetap bahwa tantangan Al-Qur'an ini telah keluar dan tidak ada penulis yang telah mencoba untuk menyambut tantangan ini, dengan cara yang akan bertahan oleh ujian waktu. Sebuah kitab yang dikaitkan dengan seorang yang tak terpelajar dan belum ada yang berani menerima tantangan ini!

Profesor Laura Vaglieri yang menjabat sebagai Profesor Kebudayaan Arab dan Islam di Naples Eastern University menulis:

"Meskipun lawan-lawan Islam telah diundang oleh Muhammad saw untuk menulis sebuah kitab yang sama dengan beliau atau minimal beberapa bagian surat... tidak ada yang mampu menghasilkan sesuatu yang bisa berdiri sebanding dengan Al-Qur'an, mereka berusaha menentang Rasulullah saw dengan tangan mereka tetapi gagal dalam menyaingi keunggulan Al-Qur'an 
 Tidakkah ini suatu keajaiban?

Filsuf jerman Johann Wolfgang Von Goethe berkata,
“Betapa kita sering mempelajari al-Qur’an, mula-mula selalu menimbulkan jijik, kemudian secara bertahap timbul suatu ketertarikan, ia menakjubkan dan akhirnya pada akhirnya timbul suatu kekuatan yang mengagumkan". 
Profesor LAura Vaccia Vaglieri menjelaskan:
"Keajaiban luar biasa Islam adalah Al-Qur'an, dimana tradisi yang secara konstan dan tidak terputus terus mengirimkan kepada kita berita tentang kepastian absolut. Ini adalah sebuah kitab yang tidak bisa ditiru. Setiap ekspresinya bersifat komprehensif, namun dalam ukuran yang pas, tidak terlalu panjang tidak terlalu pendek.Gaya bahasanya original, tidak ada model untuk gaya bahasa tersebut dalam sastra Arab pada zaman yang mendahuluinya. Efek yang dihasilnya pada jiwa manusia diperoleh tanpa bantuan adventif melalui keunggulannya sendiri yang melekat.
Ayat-ayatnya sama-sama fasih sepanjang teks, bahkan ketika terkait dengan hal-hal seperti perintah dan larangan yang tentu akan memperngaruhi nadanya. Kisah para nabi, deskripsi awal dan akhir dunia, penyebutan dan penggambaran atribut Ilahi yang berulang tetai dilakukan dengan cara yang begitu mengesankan yang tidak melemahkan efek.Teksnya mengalir  dari satu topik ke topik lainnya tanpa kehilangan kekuatannya. Kedalamanan dan keindahan, suatu kualitas yang umumnya tidak bisa bersatu, tetapi disini ia menyatu,di mana masing-masing tokoh retorika menemukan aplikasi yang sempurna. Bagaimana bisa kitab luar biasa ini menjadi karya Muhammad, seorang Arab yang buta huruf yang sepanjang hidupnya walaupun hanya dua atau tiga ayat pun tidak ada yang mengungkapkan kualitas yang puitis? 
Apakah ini bukan suatu keajaiban?

Bernard Shaw yang dianugerahi Hadiah Nobel untuk sastra 1925 mengatakan:
"Saya selalu menempatkan agama Muhammad [saw] di penghargaan tertinggi karena daya keindahannya. ini adalah satu-satunya agama tampaknya bagi saya yang memiliki kemampuan asimilasi ke fase eksistensi perubahan yang membuatnya menarik baik setiap masa. Saya telah memprediksi tentang agama Muhammad, bahwa ia akan diterima oleh Eropa suatu saat nanti karena sudah dapat diterima saat ini."
Apakah ini bukan suatu keajaiban

Laura Vaccia Vaglieri, Profesor di Universitas Naples lebih lanjut menekankan:
"Untuk kitab ini, selain pada kesempurnaan dalam bentuk dan metodenya, ia membuktikan diri telah melampaui batas imitasi bahkan dalam hal substansinya. Di dalamnya antara lain kita membaca perkiraan peristiwa masa depan, dan deskripsi peristiwa yang telah terjadi sejak berabad-abad sebelumnya tetapi umumnya telah diabaikan. Ada referensi yang sering pada hukum alam, berbagai sains baik agama maupun sekular. Kami menemukan ada sebuah toko besar ilmu pengetahuan yang berada diluar kapasitas manusia yang paling cerdas, atau filosof yang paling besar dan politisi yang paling kuat. Untuk semua alasan ini Al-Qur'an tidak bisa menjadi karya seorang yang tak berpendidikan, yang menghabiskan hidupnya di tengah-tengah masyarakat yang jauh dari orang-orang belajar dan agama, seorang yang selalu bersikeras bahwa ia hanyalah seorang laki-laki yang hanya seperti yang lain, dan dengan demikian tidak dapat melakukan mukjizat kecuali ia memiliki bantuan dari Allah yang Maha Kuasa. Al-Qur'an bisa memiliki sumbernya hanya melalui Dia Yang mengatahui segala sesuatu di langit dan di bumi 
Apakah ini keajaiban atau bukan?

Saya mengajak para pembaca Kristen dalam kata-kata Reginald Bosworth Smith,
"Untuk membedakan antara yang aksidental dan esensial, yang fana dan yang kekal, diatas semua itu, secara terus menerus dengan meletakkan cermin di atas diri sendiri, dan mencoba untuk memastikan bahwa seseorang yang sesuai dengan prinsip besar Kristen yaitu menilai dan memperlakukan orang lain seperti halnya ia ingin dinilai dan diperlakukan; adalah resep untuk menilai urusan dengna cara yang adil dan tidak bias. Al-Qur'an menatakan mengenai pengetahuan yang tidak terbatas dan wawasan yang terkandung dalam kitab suci: "Katakanlah, “Sekiranya lautan menjadi tinta untuk menuliskan kalimat-kalimat Tuhan-ku, niscaya akan habis lautan itu sebelum kalimat-kalimat Tuhan-ku habis, sekalipun Kami datangkan sebanyak itu lagi sebagai tambahan.”  
Ini adalah pengalaman yang Goethe alami setelah berulang kali memahami Al-Qur'an.

Apakah ini bukan suatu keajaiban atau tidak?



Rasulullah saw Pembebas Kaum Wanita

Berbagai aspek kehidupan Nabi Muhammad Saw. sangatlah sempurna, sehingga siapapun yang memilih untuk menulis mengenai hal tersebut akan tercengang dan sangatlah sulit untuk memilih topik ini. Dengan mempertimbangkan kebutuhan masa kini, bagaimanapun, saya berharap dapat mengangkat sisi kehidupan Nabi Muhammad Saw., mengenai cara beliau membebaskan dunia dari perbudakan yang terang-terangan, yang menjadi kutukan bagi kemanusiaan.  Saya maksudkan disini adalah, perbudakan terhadap wanita.

Sebelum kedatangan Nabi Muhammad Saw., seluruh wanita di seluruh bagian dunia berada dalam posisi sebagai budak dan dianggap sebagai barang yang bisa dimiliki, dan perbudakan terhadap mereka menjadi bumerang bahkan terhadap laki-laki, dalam hal anak laki-laki dari seorang budak perempuan tidak memiliki spirit kebebasan yang sama.

Tidak ada keraguan, wanita, baik karena kecantikannya ataupun karakternya yang berkilau, mampu, dalam kasus2 perorangan, mendominasi laki-laki, namun kebebasan yang diperoleh tersebut tidak dapat diartikan sebagai kebebasan sebenarnya, untuk alasan sederhana bahwa wanita tidak memiliki hak terhadap kebebasan.  Ini hanya merupakan pengecualian dari aturan yang berlaku umum, dan kebebasan yang sesungguhnya luarbiasa, sulit untuk dapat menjadi budaya dari aspirasi yang sesungguhnya.

Rasulullah Saw., datang sekitar 1.350 tahun lalu (ketika tulisan ini dibuat. terj).  Sebelum itu, tidak ada agama ataupun negara yang memberikan kebebasan kepada wanita sebagai sebuah hak.  Tentu saja, di negara2 dimana tidak ada hukum yang berlaku, wanita bebas dari segala ketidakberdayaan.  Namun, tetap saja kebebasan semacam inipun tidak dapat dikatakan sebagai kebebasan sejati.  Lebih dapat diartikan sebagai ijin.  Kebebasan sejati adalah yang muncul dari peradaban dan sesuai dengan hukum.  Kebebasan yang kita dapatkan pada saat kita melanggar hukum bukanlah kebebasan sama sekali, karena kebebasan semacam ini tidak menghasilkan kekuatan karakter.

II


Pada masa Rasulullah Saw., dan sebelumnya, wanita ditempatkan pada kondisi dimana dia bukan pemilik dari harta yang ia miliki, suaminya dianggap sebagai pemilik harta istrinya.  Wanita tidak memiliki bagian dari harta ayahnya.  Dia juga tidak dapat mewarisi harta dari suaminya, walaupun dalam beberapa kasus, dia dapat mengelola harta tersebut selama suaminya masih hidup.  Pada saat telah menikah, seorang wanita dianggap sebagai harta suaminya, tidak dimungkinkan untuk berpisah darinya, atau sebagai alternatif, suaminya memiliki hak untuk menceraikannya namun wanita tidak diberi hak untuk memisahkan diri dari suaminya, bagaimanapun sulitnya masalah yang ia hadapi.

Apabila suaminya meninggalkannya, mengabaikan kewajibannya terhadapnya, ataupun melarikan diri dari istrinya, tidak ada hukum yang melindungi wanita.  Menjadi kewajiban bagi wanita untuk menerima konsekuensinya, bekerja untuk menghidupi diri dan anak-anaknya.  Sang suami, memiliki hak, ini diluar masalah tempramen yang tinggi, untuk memukul istrinya, dan istrinya bahkan tidak boleh meninggikan suara untuk melawan hal tersebut.  Apabila suami meninggal, istri, di beberapa negara, diberikan kepada kerabat suami, yang dapat menikahinya, atau kepada siapapun yang mereka inginkan, baik sebagai sumbangan ataupun balas jasa dari keuntungan yang diterima.  Di beberapa tempat, dilain pihak, wanita lebih dianggap sebagai properti suaminya.  Beberapa suami akan menjual istrinya apabila mereka kalah berjudi, dan pada saat mereka melakukan itu, mereka menganggap hal tersebut adalah merupakan hak suami.

Seorang wanita tidak memiliki hak terhadap anak-nya baik dalam posisinya sebagai seorang istri, ataupun dalam posisi dia tidak tergantung pada suaminya.  Dalam urusan rumah tangga ia tidak memiliki hak istimewa.  Bahkan dalam agama dia tidak memiliki status.  Dalam ikatan sipiritual-pun wanita tidak memiliki bagian.  Sebagai konsekuensinya, para suami terbiasa menghamburkan harta istri-istri mereka dan meninggalkan mereka tanpa memberikan sedikitpun untuk keperluan istrinya.  Si Istri, tidak dapat, walaupun itu harta mereka sendiri, memberikan sebagai sumbangan atau untuk menolong kerabatnya, tanpa persetujuan suaminya, dan suami yang serakah tidak akan memberikan ijin untuk hal tersebut.

Mengenai harta milik orangtua seorang wanita, dimana ada ikatan kasih sayang yang dalam, wanitapun tidak memiliki bagian.  Dan anak-anak perempuan memiliki hak yang sama atas orangtuanya sebagaimana anak laki-laki.  Orangtua yang memiliki rasa keadilan, selama hidupnya akan memberikan sebagian hartanya kepada anak-anak perempuan mereka, dan menyisakan hanya untuk nafkah keluarga mereka.  Hal ini tidak berlaku untuk anak laki-laki, karena setelah kematian orangtua, mereka akan mewarisi seluruh harta (dan karenanya seharusnya tidak boleh berkeberatan apabila saudara perempuan mereka menerima pemberian dari orangtua mereka); yang menjadi pertimbangan mereka  adalah, saudara perempuan mereka pada saat itu memiliki lebih banyak dari mereka.
Mengenai harta suaminya, dimana seorang istri memiliki hubungan yang total, wanita juga tidak memiliki hak.  Kerabat jauh dari suami dapat meminta bagian, namun tidak seorang istri. Seorang istri, sebenarnya, adalah orang yang menjaga harga diri suami, seorang pasangan hidup, yang pengabdian dan kasih sayangnya tentunya sangat berkontribusi terhadap pendapatan seorang suami.  Disisi lain, disaat seorang istri mengelola harta suaminya, dia tidak memiliki hak dan bagian sedikitpun dari harta tersebut.  Bila seorang istri dapat membelanjakan pendapatan dari harta tersebut, ia tetap tidak boleh mengatur bagiannya.  Dalam hal untuk sedekah, karenanya, ia tidak diperbolehkan untuk menentukan sesuai keinginannya.

Apabila suami berlaku kejam terhadap istrinya, ia tidak dapat berpisah dari suaminya.  Pada masyarakat dimana perpisahan dimungkinkan, adalah pada kondisi dimana wanita yang menghargai diri sendiri memilih kematian sebagai cara perpisahan. Sebagai contoh, sebuah perpisahan harus memberikan bukti kesalahan dari salah satu pihak, termasuk juga bukti perlakuan buruk dari suami.  Lebih buruk lagi, pada kasus-kasus demikian, dimana pihak istri sudah tidak mungkin lagi hidup dengan suaminya, ia tetap tidak dapat berpisah dari suaminya, namun ia hanya diijinkan untuk tinggal terpisah, yang merupakan salah satu bentuk penyiksaan juga, karena dengan demikian ia dipaksa untuk menjalani kehidupan yang kosong dan tidak memiliki tujuan.

Pada beberapa kasus terjadi dimana suami dapat menceraikan istrinya kapanpun ia suka, sementara seorang istri tidak dimungkinkan untuk meminta cerai.  Apabila seorang suami meninggalkan istri, atau meninggalkan negaranya tanpa memberi tunjangan, istri wajib untuk tetap menjalani kehidupan tanpa hak untuk mengabdikan dirinya pada negara atau masyarakat.  Kehidupan perkawinan, alih-alih memberikan suatu kebahagian, malah menjadi kehidupan yang penuh penderitaan untuk seorang istri.  Kewajiban istri tidak hanya melaksanakan kewajiban suami dan dirinya namun ia juga wajib untuk menunggu suaminya.  Kewajiban suami, sebutlah untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga menjadi tanggung jawab istri, belum lagi kewajibannya sendiri untuk mengasuh dan membesarkan anak-anaknya.  Beban mental disatu sisi, dan kewajiban menyediakan materi di sisi lain.

Semuanya ini, singkat kata, ditoleransi dalam kasus yang melibatkan mahluk malang dan tidak dilindungi ini.  Wanita dipukuli, dan dianggap sebagai properti suami.  Ketika suami meninggal, jandanya dipaksa untuk menikah dengan kerabat suaminya atau dijual untuk mendapatkan uang.  Kenyataanya, para suami sendiri juga menjual istrinya. Pangeran bangsa India seperti Panawas kehilangan istri mereka di meja judi dan untuk melawan hukum kepemilikan tanah, seorang Puteri terhormat seperti Drupadi, tidak dapat sedikitpun bersuara.

Dalam hal pendidikan anak-anak, para ibu tidak diajak diskusi dan mereka tidak memiliki hak terhadap anak-anak mereka.  Apabila ayah dan ibu berpisah, anak-anak diserahkan kepada ayah.  Wanita tidak memiliki hak apapun terhadap rumah tangga.  Kapanpun suami menghendaki, ia dapat melempar istrinya dari rumah dan hingga mesti terlunta-lunta tanpa tempat berteduh.

III

Kedatangan Rasulullah Saw. menghapuskan seluruh kebiadaban ini dengan satu sapuan.  Beliau menyatakan bahwa Tuhan telah mempercayakan kepadanya tugas untuk menjaga hak-hak wanita.

Beliau menyatakan dengan nama Allah bahwa sebagai manusia pria dan wanita adalah sama, dan pada saat mereka hidup bersama, sebagaimana laki-laki memiliki hak-hak tertentu terhadap wanita, demikian pula sebaliknya, wanita memiliki hak-hak tertentu terhadap laki-laki. Wanita dapat memiliki hak terhadap hartanya sebagaimana laki-laki.  Seorang suami tidak memiliki hak untuk menggunakan harta istrinya, selama si istri, dengan kehendaknya sendiri, tidak memberi ijin.  Untuk mengambil paksa hak miliknya ataupun dimana wanita malu untuk menunjukkan penolakannya, adalah salah.  Apapun yang diberikan oleh suami dengan ikhlas, akan menjadi hak istri dan suami tidak boleh mengambilnya lagi.  Ia juga berhak mewarisi harta orangtuanya sebagaimana saudara lelakinya.  Namun dengan menimbang bahwa kewajiban menanggung keluarga adalah pada laki-laki, dan wanita dianggap hanya perlu menanggung dirinya sendiri, maka bagiannya adalah separuh dari bagian laki-laki, dari seluruh harta orang tua mereka yang meninggal.

Sama halnya, seorang ibu juga berhak mewarisi harta dari anak laki-lakinya yang meninggal sebagaimana juga ayah anak laki-laki tersebut.  Namun mengingat situasi yang berbeda2 dan tanggungjawab yang ia emban dalam kasus-kasus tertentu, bagiannya bisa sama bisa juga kurang dari bagian ayahnya.  Apabila suaminya meninggal istri berhak mendapat warisan, baik ia memiliki atau tidak memiliki anak, karena ia dianggap tidak tergantung dengan hal lainnya.

Pernikahannya (sudah dianggap lazim) adalah, tanpa ragu lagi, merupakan ikatan suci, dimana, setelah suami istri menikmati keintiman yang paling dalam, sehingga perpisahan suami istri adalah suatu hal yang sangat dibenci.  Namun bagaimanapun, separah apapun perbedaan diantara duabelah pihak, dalam masalah agama, fisik, ekonomi, sosial ataupun mental, mereka haruslah memiliki komitmen kuat untuk mempertahankan keutuhan perkawinan mereka, dan tidak boleh  menghancurkan hidup mereka dan menghancurkan tujuan keberadaan mereka.

Apabila perbedaan ini muncul, dan suami dan istri sepakat bahwa mereka tidak dapat hidup bersama, mereka (telah diajarkan) dapat – dengan persetujuan bersama – mengakhiri kebersamaan.  Namun apabila hanya suami yang memiliki pandangan ini dan istri tidak, dan mereka gagal untuk saling menyesuaikan diri satu sama lain, urusan ini haruslah di bantu oleh dua orang hakam, yang satu mewakili suami dan yang satu mewakili istri.  Apabila hakam ini memutuskan bahwa kedua belah pihak harus berupaya untuk tetap hidup bersama, maka sebaiknya masing-masing pihak berusaha menyelesaikan masalah sesuai dengan rekomendasi hakam.  Apabila kesepakatan tidak dapat dicapai, suami dapat menceraikan istri, namun dalam kasus ini, ia tidak memiliki hak untuk mengambil kembali apapun yang telah ia (sebelum bercerai) berikan kepada istrinya, termasuk seluruh mas kawin (mahar).

Apabila di lain pihak istri yang menginginkan perpisahan dan bukan sang suami, istri harus mengajukan permohonan kepada hakim, dan apabila hakim telah yakin bahwa tidak ada motif buruk dari permohonan tersebut maka hakim dapat memutuskan perpisahan. Hanya pada kasus tertentu saja istri harus mengembalikan kepada suaminya, harta yang telah diberikan kepadanya, termasuk mahar/mas kawin.  Apabila suami gagal untuk memenuhi kewajibannya dalam perkawinan, atau tidak mau berbicara lagi dengan istrinya atau ia meminta istrinya untuk pisah ranjang, ia tidak boleh melebihi batas waktu tertentu.  Dalam waktu empat bulan setelah perlakuan tersebut ia harus menyatakan apakah akan mempertahankan perkawinannya atau menceraikan istrinya.

Apabila suami menghentikan nafkah kepada istrinya atau meninggalkannya, atau tidak lagi mengurus istrinya, maka perkawinan tersebut dapat dibatalkan. (Tiga tahun telah ditetapkan sebagai batas meninggalkan istri oleh para hakim muslim). Istri kemudian bebas untuk menikah lagi.

Suami harus bertanggungjawab terhadap pemeliharaan istri dan anak-anaknya.  Ia hanya boleh menerapkan disiplin yang sewajarnya, namun apabila untuk mendisiplinkan ini harus memberikan hukuman, ia harus memiliki saksi yang cukup dan mengungkapkan kesalahan istrinya dan mendasarkan penilaiannya pada bukti-bukti.  Hukuman tersebut tidak boleh meninggalkan cacat yang menetap.

Seorang suami tidak “memiliki” istrinya sebagai properti. Ia tidak boleh menjualnya, atau memaksanya dalam pekerjaan rumah tangga.  Istri berbagi segala hal dalam rumah tangga, dan perlakuan suami terhadap istri akan menunjukkan posisi dimana ia berada.  Sebuah perlakuan yang lebih rendah daripada yang seharusnya dilakukan oleh seorang laki-laki dengan status suami adalah tidak benar.

Pada saat suaminya meninggal, keluarganya tidak memiliki hak terhadap istri.  Istri boleh bebas dan apabila ada kesempatan maka ia memiliki hak untuk menikah lagi. Tidak seorangpun boleh menghalanginya.  Seorang janda juga tidak harus ditempatkan ditempat tertentu.  Ia boleh tinggal di rumah suaminya selama empat bulan sepuluh hari sampai semua hak istri dan hak keluarganya telah selesai diurus.

Setahun setelah kematian suaminya seorang janda, apapun yang terjadi padanya, adalah berhak untuk menggunakan rumah suaminya, sehingga ia dapat menggunakan apa yang tertinggal untuk kebutuhannya dan ia memiliki tempat tinggal.

Apabila suami cekcok dengan istrinya maka suami yang harus meninggalkan rumah, dan tidak boleh meminta istrinya untuk keluar, karena rumah menjadi hak istri.  Dalam hal pengurusan anak-anak, wanita memiliki hak dan kewajibannya.  Ia harus dilibatkan.


Dalam persoalan anak-anaknya, wanita tidak boleh diabaikan dalam hal apapun.  Perihal menyusui, pengasuhan adalah tergantung pada pendapatnya.  Apabila suami dan istri merasa tidak mungkin lagi untuk hidup bersama, dan menginginkan untuk berpisah, maka pengasuhan anak yang masih kecil harus diserahkan kepada sang ibu.  Pada saat anak-anak dewasa, untuk tujuan pendidikan, anak boleh kembali kepada ayahnya.  Selama anak-anak tinggal dengan ibunya, maka pemeliharaan harus disediakan oleh ayah. Ayah juga harus membayar waktu dan upaya yang dikeluarkan si ibu dalam mengurus anak-anaknya.

Singkatnya, wanita memiliki status independen.  Pahala spiritual juga terbuka untuknya. Ia juga dapat mencapai kemuliaan tertinggi dalam kehidupan akhirat, dan dalam kehidupan dunia ia dapat berperan serta dalam berbagai urusan kemasyarakatan.  Dalam hal ini ia memiliki hak untuk diperlakukan sama dengan laki-laki.

IV

Inilah ajaran dari Rasulullah Saw. yang disebarkan pada saat standar perlakuan di seluruh dunia adalah kebalikannya.  Melalui perintahnya, beliau membebaskan wanita dari perbudakan yang telah menjadi satu dengan kehidupan mereka selama ribuan tahun, dimana mereka dipaksa menerimanya di berbagai belahan dunia, belum lagi tekanan dari berbagai agama terhadap wanita.  Seorang laki-laki dalam satu masa, menghapus seluruh rantai perbudakan ini! Membawa kebebasan bagi para ibu, dan beliau pada saat yang sama membebaskan anak-anak dari sentimen perbudakan dan menyemaikan dan memupuk ambisi dan harga diri yang tinggi.

Namun demikian, dunia tidak menghargai nilai ajaran tersebut.  Apa yang dianggap sebagai keuntungan diberi label sebagai tirani. Perceraian dan perpisahan dianggap sebagai masalah, warisan dianggap menghancurkan keluarga, independensi seorang wanita dianggap sebagai penghancuran kehidupan rumah tangga.  Selama seribu tiga ratus tahun, hal tersebut terus dipraktikkan secara membabi buta, padahal apa yang disampaikan Rasulullah adalah untuk kebaikan umat manusia.  Berlanjut dengan hujatan terhadap ajarannya yang menyatakan bahwa ajaran tersebut bertentangan dengan fitrah manusia.  Lalu tiba satu masa dimana kalimat Tuhan (yang disampaikan melalui rasulnya) kemudian menjadi nyata.  Orang-orang yang menganggap dirinya beradab, mulai mematuhi ajaran Rasulullah.  Semua orang, kemudian mulai mengubah aturan mereka untuk menyesuaikan dengan ajaran Rasulullah.

Undang-undang di Inggris, yang mempersyaratkan adanya perlakuan buruk dan sewenang-wenang, dan kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi pada salah satu pihak sebagai syarat perceraian, diubah pada tahun 1923.  Perlakuan buruk sudah cukup memenuhi syarat perceraian pada undang-undang  yang baru.

Selandia Baru memutuskan, pada tahun 1912, bahwa bila seorang istri tidak waras selama tujuh tahun, perkawinannya dapat dibatalkan.  Pada tahun 1925, lebih lanjut diatur bahwa apabila suami atau istri tidak dapat memenuhi kewajiban perkawinan mereka, maka mereka boleh bercerai atau berpisah.  Apabila dalam waktu tiga tahun suami istri tidak memperdulikan satu sama lain, maka cerai dijatuhkan.  Suatu peniruan yang bagus terhadap hukum Islam, tentunya, namun baru dibuat setelah 1.300 tahun penyerangan terhadap ajaran Islam.

Di Negara bagian Australia, Queensland, ketidakwarasan selama lima tahun, dianggap cukup sebagai alasan untuk bercerai.  Di Tasmania, sebuah undang-undang yang diberlakukan pada tahun 1919, yang mengatakan bahwa perlakuan buruk, meninggalkan selama empat tahun, kebiasaan mabuk, dan pengacuhan selama tiga tahun, masuk penjara, pemukulan, ketidak warasan, harus, baik salah satu maupun seluruhnya cukup menjadi alasan untuk bercerai.  Di Victoria, undang-undang yang diberlakukan tahun 1923 menyatakan bahwa apabila seorang suami tidak mengurus istrinya selama tiga tahun, atau berlaku buruk, atau tidak memberi nafkah, menganiaya istrinya, maka perceraian dimungkinkan.  Selanjutnya diatur bahwa apabila masuk penjara, pemukulan, perilaku buruk dari pihak istri, ketidakwarasan, perlakuan sewenang-wenang dan percekcokan terus menerus cukup menjadi alasan untuk perceraian atau perpisahan.

Di bagian barat Australia, selain undang-undang yang mengatur hal tersebut diatas, pernikahan seorang wanita yang dalam keadaan mengandung juga dinyatakan tidak sah atau batal (Islam juga memiliki pandangan yang sama)

Di Kuba, telah diputuskan pada tahun 1918 bahwa perilaku buruk, pemukulan, mencaci maki, berada dalam pemeriksaan polisi, kebiasaan mabuk, kebiasaan berjudi, tidak dapat memenuhi kewajiban, tidak menafkahi, penyakit menular atau kesepakatan bersama, dapat diterima sebagai syarat perceraian atau perpisahan.

Italy menyatakan pada tahun 1919 bahwa wanita harus memilik hak atas hartanya.  Ia dapat memberikannya sebagai sumbangan atau menjualnya apabila ia menghendaki.  (hingga saat ini di Eropa, wanita tidak diakui sebagai pemilik dari hartanya sendiri)

Di Mexico juga, kondisi sebagaimana diatas dianggap cukup sebagai syarat untuk bercerai.  Disamping itu, kesepakatan bersama juga dianggap cukup.  Hukum ini diberlakukan tahun 1917.  Portugal memberlakukan tahun 1915, Norwegia 1909, Swedia 1920, dan Swiss pada tahun 1912 telah memberlakukan undang-undang yang mengijinkan perceraian dan perpisahan. Di Swedia, hukum mengharuskan ayah untuk menunjang kebutuhan hidup anaknya sampai dengan usia delapan belas tahun.

Di Amerika walaupun undang-undang mengharuskan untuk menjaga hak ayah terhadap anaknya, namun pada praktiknya, hakim mulai memperhatikan faktor kelemahan dari pihak ibu, dan sekarang ayah wajib untuk menafkahi anaknya yang tinggal dengan ibunya.  Tentu saja terdapat banyak  kekurangan dalam hukum mereka.  Walaupun hak laki-laki dijaga, namun wanita juga diijinkan untuk memiliki hak terhadap hartanya.  Pada saat bersamaan, di banyak negara bagian, diatur apabila suami mengalami cacat tetap, maka istri harus menunjang kebutuhan hidup suami.

Wanita sekarang memiliki hak untuk memilih, dan jalan telah terbuka dimana mereka dapat memberikan suara terhadap kepentingan nasional.  Namun demikian, semua ini terjadi 1300 tahun setelah Rasulullah Saw. menyebarkan ajarannya.  Banyak hal yang masih menunggu untuk terjadi.  Di beberapa negara, wanita masih tetap tidak memiliki bagian dari warisan orang tua atau suaminya.  Demikian juga dalam beberapa masalah lainnya, Islam terus memberikan pedoman kepada seluruh dunia, walaupun dunia belum mengakui hal tersebut.  Dalam waktu yang tidak lama lagi, bagaimanapun juga, dunia akan menerima tuntunan dari Rasulullah saw mengenai hal ini,  sebagaimana juga mengenai hal lainnya, hal mana Rasulullah telah memulainya atas nama kebebasan bagi wanita akan segera membuahkan hasil.

Tadabbur Surat Al-Baqarah Ayat 246-252: Thalut, Dawud, Jalut; Anugerah Kepemimpinan, Seleksi Ketaatan dan Runtuhnya Mitos Kezhaliman


Nabi Musa Astelah wafat. Tugas risalahnya telah purna dan pengorbanannya untuk Bani Israil juga berakhir. Ajal yang ditetapkan Allah tak dapat diundur atau diajukan. Meski malaikat maut yang akan menjemputnya sempat mengadu kepada Allah ketika penyamarannya sebagai manusia berujung reaksi keras Nabi Musa As yang mencolok matanya. Malaikat mengadu pada Tuhannya, “Ya Rabb, Engkau utus aku kepada hamba-Mu yang tak menginginkan kematian”.
Ternyata, penggalan kisah tersebut hanya salah paham yang disebabkan minimnya informasi yang sampai kepada Nabi Musa dan sang malaikat. Terbukti, ketika Allah menitahkan kembali untuk menawarkan kepada Nabi Musa supaya beliau meletakkan telapak tangannya di perut sapi liar (tsaur) dan setiap bulu akan dihitung satu tahun kehidupan. Namun, Sang Nabi menolak. Karena jika ajal sudah tiba, berarti perjumpaannya dengan kekasihnya akan menjadi nyata. Nabi Musa memilih berdoa agar dimatikan di tempat yang semakin dekat dengan tanah suci yang –dulu- pernah dijanjikan kepada Bani Israil, Palestina.
Sepeninggal Musa As, risalah kenabian tidaklah terhenti atau putus. Estafet tersebut berlanjut dengan diutusnya para nabi setelahnya. Ada yang berpendapat, Yusya’lah penerus pertama beliau, kemudian dilanjutkan oleh Samuel. Demikian tutur sebagian pakar tafsir. Termasuk di antaranya Ibnu Katsir dalam Tafsîr al-Qur’ân al-Azhîm yang juga menuangkan pendapatnya dalam bukunya Qashash al-Anbiyâ’.
Rupanya, penyesalan Bani Israil sangat mendalam karena penolakan mereka atas tanah Palestina yang pernah dijanjikan Allah kepada mereka. Hukuman Allah yang membuat mereka terkatung-katung pada akhirnya menjadikan sebagian mereka tersadar akan kelalaian berjihad dan keengganan berkorban untuk menjemput kemenangan yang sudah dipastikan Allah melalui janji-Nya sebagaimana disampaikan Musa As.
Hal inilah –mungkin- diantara sekian sebab yang menjadikan beberapa tokoh Bani Israil memberanikan diri menghadap Sang Nabi Penerus untuk membicarakan mimpi-mimpi tanah suci dan perjuangan menuju ke sana. Keluar dari kehinaan, kenistaan dan keterpurukan yang Allah timpakan akibat maksiat dan penolakan berjihad di masa lampau.
Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka, “Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah.” Nabi mereka menjawab, “Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang.” Mereka menjawab, “Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari anak-anak kami?” Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling. Kecuali beberapa saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zhalim.(QS. al-Baqarah [2]: 246)
Cerita singkat ini menggambarkan bahwa sifat pengecut tidak benar-benar hilang di tengah-tengah mereka. Ada kepribadian ganda menyelinap di antara rasa sesal sebagian mereka. Sebagian lagi sudah mulai nyaman dengan kondisi yang sebenarnya pun tak bisa disebut ideal. Terkatung-katung di tengah ketidakpastian dan berada di padang tîh dalam keadaan yang jauh dari nyaman.
Prediksi Sang Nabi menjadi kenyataan. Kedatangan sebagian tokoh Bani Israil tidaklah mewakili keseluruhan Bani Israil yang ada atau bahkan yang telah insaf sekali pun.  Nabi mereka menjawab, “Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang”. Dan benar! Meski kekhawatiran ini mereka jawab, “Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari anak-anak kami?”. Nantinya, hanya sedikit saja di antara mereka yang memenuhi panggilan jihad dan perlawanan terhadap rezim jabbârin di Palestina, Jalut yang zhalim.
Pada ayat berikutnya, Allah menuturkan proses turunnya pertolongan-Nya dengan sangat meyakinkan dan alur yang menegangkan. Dimulai dari pemilihan Thalut sebagai raja mereka.
Nabi mereka mengatakan kepada mereka, “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu.” Mereka menjawab, “Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia pun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?” Nabi (mereka) berkata, “Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.” Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas Pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.(QS. al-Baqarah [2]: 247)
Sang Nabi Penerus menjelaskan bahwa Allah telah mengutus Thalut dan mengangkatnya sebagai raja bagi Bani Israil. Para tokoh tersebut terkejut. Sebagian di antara mereka mengira bahwa yang akan terpilih adalah salah seorang di antara mereka yang dibahasakan al-Quran dengan al-Mala’. Tapi, nyatanya yang muncul adalah figur yang unpredictable. Sosok yang sama sekali tidak diperkirakan oleh mereka sebelumnya. Bahkan nantinya, muncul resistensi yang cukup kuat.
Mereka menjawab, “Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?”
Mereka mengira bahwa otoritas kekuasaan dan pemerintahan akan berada di antara mereka. Tapi, ternyata tidak. Penolakan mereka menurut ayat di atas berdasarkan dua hal:
  1. Kekuasaan dan pemerintahan lebih berhak dipegang oleh salah satu di antara mereka. Karena mereka merasa mewakili Bani Israi.l
  2. Thalut bukan figur yang menonjol kekayaan materinya yang mereka tuturkan dengan “al-Mâl
Dua hal tersebut dijawab langsung oleh Sang Nabi, “Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa”.
Kelebihan Thalut:
  1. al-Mushthafâ (pilihan Allah).
  2. Diberikan keluasan ilmu.
  3. Dianugerahi fisik yang kuat dan perkasa.
Kemudian standar materi sama sekali tidak dipakai oleh Allah. Di dalam ayat ini, Allah menggunakan dua redaksi yang berbeda yang saling menguatkan eksistensi kedua maknanya.
  1. Pertama, ba’atsa yang berarti mengutus/mengangkat (sebagai raja)
  2. Kedua, isthafâ yang berarti memilih (di antara akar katanya shafâ’– ishthifâ yang bermakna kemurnian)
Yang pertama menunjukkan al-Mab’uts adalah otoritas pengangkatan sebagai raja berasal dari Allah. Dia adalah anugerah Allah yang tak terbantahkan. Harus diterima dengan taat dan penuh ketundukan. Raja Thalut bukan dipilih manusia. Tidak pula direkomendasikan para malaikat. Bahkan tidak juga diusulkan oleh Nabi mereka. Atau muncul dari kalangan yang menonjol di Bani Israil. Tapi Thalut adalah pilihan Allah. Titah langit untuk bumi.
Yang kedua menunjukkan al-mushthafâ sebagai proses pemilihan dan kemurnian yang dihasilkan dari proses tersebut. Terbaik di antara orang-orang baik. Bagaikan madu yang disarikan melalui lebah dari saripati bunga-bunga. Maka pengangkatan Thalut oleh Allah sebagai raja tidak seperti menghadirkan makhluk lain –superpower- di tengah-tengah Bani Israil. Tetapi, ia adalah manusia biasa dan berada di tengah-tengah mereka. Allah justru ingin menegaskan proses pemilihan tersebut berjalan natural dengan bimbingan-Nya. Dia adalah yang terbaik di antara yang ada. Dan nantinya menjadi pembuka dan sebagai pendahuluan untuk memunculkan figur lainnya yang lebih baik lagi, yaitu Dawud muda yang kelak akan menggantikan kedudukannya sebagai raja sekaligus Nabi bagi Bani Israil.
Sungguh lembut rekayasa Allah dalam memunculkan tokoh dan menganugerahi pemimpin yang diperlukan Bani Israil. Pemimpin yang diperlukan untuk mengeluarkan mereka dari kepengecutan. Mengangkat mereka dari kemalasan dan keengganan berkorban. Menarik kuat mereka dari kehinaan dan kenistaan akibat melanggar titah Tuhan. Pemimpin yang berwawasan dan berbadan kuat.
Sang Nabi Penerus melanjutkan kompetensi dan karakteristik kepemimpinan Thalut.
Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka, “Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya Tabut kepadamu. Di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun. Tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.(QS. al-Baqarah [2]: 248)
Thalut diyakini sebagai figur yang dijanjikan mampu mengembalikan Tabut yang hilang dan dirampas dari mereka. Atau penafsiran kedua secara zhahir, Allah akan mengembalikan Tabut tersebut melalui malaikat yang membawanya.
Ibnu Katsir, juga para pakar tafsir klasik lainnya memuat beberapa riwayat mengenai bentuk fisik Tabut tersebut. Sebagian besar mendiskripsikannya berupa peti berbentuk kotak empat persegi panjang. Tapi, penulis –sengaja- tidak menghadirkan riwayat-riwayat tersebut atau analisa dari riwayat tersebut demi ringkasnya tadabbur.
Yang menarik justru kalimat setelah Tabut yang dituturkan dengan redaksi “فِيهِ سَكِينَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ” (di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu). Seolah Allah ingin menekankan makna Tabut tersebut benar-benar menjadi “pusaka” spirit dan pasokan mental bagi Bani Israil. Secara fisik, Tabut memuat peninggalan Musa dan Harun ‘Alaihimassalam.
Banyak pendapat mengungkapkan apa sesungguhnya Tabut tersebut. Sebagian menyatakan berisi Alwâh, lembaran-lembaran Kitab Taurat. Tetapi kata sakinah” lebih berdimensi ruh dan sipiritual. Bahwa Tabut tersebut adalah salah satu sumber spirit bagi Bani Israil. Ia ibarat sang saka merah putih di era perlawanan gerilyawan dan pejuang Indonesia melawan penjajahan Belanda atau Jepang.
Ia bagaikan seonggok besi tua berwujud becak di salah satu sudut rumah mewah di pelataran rumah megah seorang kaya raya. Ketika sang pemilik rumah bepergian, sang anak mencoba merapikan halaman dan menjual besi tua tersebut dengan tujuan merapikan taman dan pekarangan rumah. Ketika sang ayah kembali, ia terkejut karena besi tua tersebut telah hilang. Lalu ia memerintahkan anaknya untuk mencari becak tua sampai berhasil mendapatkannya kembali.
Sang anak pun terheran-heran, mengapa besi tua itu sangat berarti bagi ayahnya yang sangat kaya raya. Sang ayah dengan penuh penekanan bertutur bahwa ia dulunya adalah seorang tukang becak. Ia ingin menjelmakan becak tersebut sebagai Tabut bagi anak-anaknya yang akan memutar kembali kisah perjuangannya. Sebagai teladan dan buah tutur kekuasaan Allah terhadapnya.
Kira-kira demikianlah visualisasi Tabut. Agar terhadirkan di tengah Bani Israil kegigihan perjuangan Musa yang harus rela jauh dari keluarga aslinya. Besar di tengah rezim kezhaliman. Lalu melawan kezhaliman yang sumbernya juga adalah ayah angkatnya, Fir’aun. Setelah itu pun, Musa dengan sabarnya menyertai kaumnya dengan berbagai permintaan yang melampaui batas. Musa menyertai mereka saat Allah menghukum mereka di padang Tih.
Umat Islam pun saat ini bisa menghadirkan Tabut-tabut baru yang menjadi sarana datangnya sakinah. Tabut peninggalan Nabi Muhammad Saw itu bisa berupa mushaf-mushaf yang ada dalam genggaman kita. Dengan melihat mushaf yang kita pegang, memutar memori kita pada perjuangan Nabi Muhammad Saw saat menerima dan menyampaikan risalah kenabian-Nya.
Bagi sepasang suami istri, Tabut keluarga mereka bisa berupa cincin pernikahan yang disimpan. Saat usia pernikahan emas mereka, kotak kecil berisi cincin tersebut akan memutar kembali memori indah saat-saat mereka memadu cinta dan harmoni dalam ikatan suci yang dicatat malaikat-Nya.
Lalu, Allah mengisahkan kepemimpinan Thalut.
Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata, “Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka dia adalah pengikutku.” Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata, “Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya.” Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. al-Baqarah [2]: 249)
Thalut meninggalkan Bani Israil yang enggan memenuhi panggilan jihad dan kewajiban yang Allah turunkan untuk mereka. Thalut pun penuh percaya diri dan menyampaikan ujian atau seleksi pertama berupa sungai. Thalut mengatakan, “Maka siapa di antara kamu meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali mengambil seciduk tangan, maka dia adalah pengikutku.” Kenyataan mengungkapkan bahwa mereka yang lolos ujian ini sangat sedikit.
Imam Qatadah menyebutkan jumlah mereka hanya empat ribu dari enam puluh atau tujuh puluh ribu pasukan. Dari pasukan yang sedikit itu muncul keraguan sebagian di antara mereka, “Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya.” Tapi sebagian mereka menguatkan lagi, mengukuhkan kembali iman dan keyakinan mereka, “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”.
Golongan kecil itu disebut Allah sebagai “Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah.” Orang yang berkeyakinan akan berjumpa dengan Allah bukanlah mereka yang frustasi dengan kehidupan. Mereka tidaklah orang yang menyia-nyiakan anugerah kehidupan ini. Justru, mereka menegaskan pentingnya usaha untuk menjemput kemenangan yang dijanjikan Allah:
  1. Mengesampingkan apapun hasil perjuangan mereka. Jika menang di dunia, maka tugas mereka akan terus berlanjut untuk merekayasa kebaikan supaya tersebar dengan luas dan mudah. Jika mereka gugur sebagai syahid, maka takkan sia-sia. Justru Allah akan menanti mereka dengan derajat dan kedudukan mulia di sisi-Nya.
  2. Dalam perjuangan kuantitas memang perlu. Tapi, di atas semuanya yang menentukan adalah Allah. Maka saat ini, yang lebih diperlukan adalah kualitas dan meledakkan potensi kemenangan melalui ikhtiar dan usaha maksimal.
Alur cerita ini seolah menjadi tenang dengan penegasan, “Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” Tapi cerita berlanjut dengan ketegangan berikutnya.
Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, mereka pun (Thalut dan tentaranya) berdoa, “Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.” (QS. al-Baqarah [2]: 250)
Doa tulus ini muncul dari kekuatan iman di saat kondisi realitas seolah mereka akan segera dikalahkan Jalut dengan segala mitos dan kuantitas tentaranya ataupun perlengkapan fisik mereka yang melebihi Bani Israil yang dibawa Thalut. Maka mereka pun dengan segala ketundukan memohon kesabaran, kekuatan pertahanan dan pertolongan atas orang-orang kafir.
Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan Daud membunuh Jalut. Kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.(QS. al-Baqarah [2]: 251)
Dengan segala keangkuhan dan kesombongan, Jalut menantang Bani Israil untuk mengirim orang terbaiknya, tanding dengannya. Jalut pun menjanjikan pasukan dan kerajaan bagi siapa saja yang bisa mengalahkannya.
Jalut terpedaya oleh mitos yang dibuat-buat para penjilatnya. Benar, ia perkasa dan kuat dengan prestasi-prestasinya. Tetapi, ia lupa bahwa saat ia merendahkan orang lain dan menganggap dirinya paling kuasa, sejatinya pelan-pelan ia telah menggali kuburnya. Ia terlalu silau dengan popularitasnya. Ia terbius oleh angin puji-puji yang tak sekalipun menyinggung kekurangannya. Tak ada yang berani mengkritiknya. Tak ada yang berani melawan titahnya. Ia terbiasa mendengar paduan kata ketundukan. Telinganya selalu mendengar ketundukan padanya tanpa tahu apa motif ketundukan tersebut; loyalitas atau kemunafikan.
Tanpa diduga, seorang remaja muncul dari barisan Bani Israil yang barangkali berpikir berkali-kali untuk maju menandingi Jalut dengan segala mitosnya. Dawud muda maju dengan sebuah ketapel mungil di tangannya.
Ribuan pasang mata memandanginya tak percaya. Bocah inikah yang maju? Waraskah akal sehatnya? Ia akan menyerahkan nyawanya di tangan sang zhalim durjana. Sejenak suasana hening penuh tanda tanya.
Mari, visualisasikan kesombongan Jalut dengan tawa terbahak-bahak yang meledak sekaligus meremehkan Dawud kecil yang menurutnya bukan tandingannya. Bahkan jagoan mereka pun diragukan bisa menandingi Jalut. Apalagi Dawud. Apalagi bocah kecil itu tak bersenjata kecuali ketapel kecil di tangannya.
Tawa sombong dan angkuh itu segera terhenti. Kembali semua mata memandang. Mitos yang dibesar-besarkan itu tersungkur oleh sebiji batu kecil yang diayunkan Dawud muda.
Sang Zhalim itu lupa akhir kisah para pendahulunya. Namrud si angkuh terbunuh dengan seekor lalat yang Allah kirim memasuki tenggorokannya melalui hidungnya. Fir’aun si sombong lain yang mengaku tuhan tak berdaya diombang-ambingkan ombak Laut Merah. Ia mati tenggelam. Keduanya mati terhina. Bukan mati di tangan pendekar atau orang hebat. Tetapi mereka mati dengan cara terhinakan.
Kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya.
Dawud muda pun tidak instan menjelma raja. Tapi Allah menempanya untuk dijadikan pewaris kerajaan Thalut setelah ia wafat. Benar, setelah mengalahkan Jalut, ia menjelma sebagai pahlawan yang Allah angkat dari posisi sebelumnya yang tak dikenal kaumnya. Dawud muda sang penggembala kambing, seorang pemuda biasa.
Yang menarik dari redaksi ayat di atas adalah, “فَهَزَمُوهُم بِإِذْنِ اللَّهِ” (mereka mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah). Dan bisa jadi, kekalahan tersebut tanpa didahului pertumpahan darah. Karena Allah segera menjelaskan proses kekalahan mereka yaitu dengan “وَقَتَلَ دَاوُودُ جَالُوتَ” (dan Daud membunuh Jalut). Dawud membunuhnya dalam tanding dengan Jalut yang menantang Bani Israil dengan penuh keangkuhan dan kesombongan.
Allah meruntuhkan simbol kezhaliman dan keangkuhan tersebut. Allah memupuskan semua mitos yang dipalsukan. Dengan satu kematian saja, Jalut. Meskipun, tidak menutup kemungkinan proses itu terjadi di tengah kecamuk perang dan korban jiwa yang berjatuhan.
Tetapi penulis memilih penafsiran pertama. Bahwa Allah cukup mematikan simbol dan ruh kezhaliman tersebut melalui seorang anak muda dengan senjata seadanya. Itulah kekalahan yang baik. Kemenangan yang berkah. Kemenangan dengan mengalahkan yang bukan berarti membunuh dan menghancurkan. Kemenangan yang diraih dengan sportifitas yang tinggi meski diremehkan lawan. Kemenangan yang diraih dengan keberanian yang penuh optimisme meski sangat tidak diunggulkan. Kemenangan yang berpijak pada keyakinan akan janji dari Sang Pemberi kemenangan.
Dan itulah sunnah Allah. Akan selalu Dia kirimkan tokoh protagonis yang akan hentikan kezhaliman, pupuskan mimpi angkuh sang durjana, robohkan mitos yang dibesar-besarkan dengan omong kosong dan rekayasa yang didengung-dengungkan untuk menakut-nakuti hamba Allah yang menebar kebaikan. Karena jika tidak demikian, kerusakan akan meluas. Dan Allah tidak menyukai kerusakan di bumi-Nya.
Itu adalah ayat-ayat dari Allah, Kami bacakan kepadamu dengan hak (benar) dan sesungguhnya kamu benar-benar salah seorang di antara nabi-nabi yang diutus.(QS. al-Baqarah [2]: 252)
Kisah di atas bukanlah dongeng atau cerita fiksi buatan manusia. Tetapi kisah nyata yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai tanda kerasulan dan membuktikan kekuasaan Allah yang tiada batas. Beliau sampaikan kisah tersebut kepada kita untuk dipercayai sebagai spirit menjemput kemenangan yang dijanjikan Allah, di depan mata. Kemenangan itu dekat. Raihlah dengan ikhtiar dan taat.
Catatan Kaki:
[1] Lihat hadits Bukhari nomer 3407, riwayat Abu Hurairah. Imam Muslim dengan riwayat mirip dari Abu Hurairah (nomer 2372). Hadits yang sejenis juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya.
[2] Menurut kebanyakan pakar tafsir nabi yang dimaksud di sini adalah Samuel bin Bali bin Alqamah. (lihat dalam Tafsir Ibnu Katsir dan Qashash al-Anbiya’ Ibnu Katsir)