KESEHATAN DALAM DUNIA ISLAM
Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kita nikmat Islam dan iman. Nikmat yang besar di dunia dan menjadi penentu kebahagian seseorang di kehidupan yang abadi kelak, apakah seseorang merasakan kenikmatan dan kebahagiaan abadi di surga atau sengsara tiada akhir di neraka. Seseorang yang terlahir dalam keadaan Islam, sungguh telah
mendapatkan kenikmatan yang agung, bagaimana tidak?
Karena seseorang yang kufur kepada Allah Subhanahu wa Ta?ala dan Rasul-Nya shallallahu „alaihi wasallam terancam dengan ancaman yang sangat pedih yaitu api neraka. Semoga shalawat dan Salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya,para sahabat dan
kepada seluruh kaumnya hinnga akhir zaman.
Faktor Penyebab sakit
Kondisi kesehatan seseorang di pengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal adalah yang mempengaruhi derajat kesehatan seseorang dari dalam tubuhnya.
Faktor internal terdiri dari kebutuhan fisiologis dan kebutuhan naluri.
Faktor pertama adalah kebutuhan fisiologis seperti makan, minum, istirahat dan tidur.
Pemenuhan kebutuhan ini muncul dari dalam tubuh manusia itu sendiri. Misalnya ketika tubuh memerlukan energi maka akan timbul rasa lapar dan ketika sudah terpenuhi maka rasa lapar akan hilang. Contoh lain misalnya ketika tubuh memerlukan istirahat maka akan timbul rasa kantuk. Apabila kebutuhan fisiologis tidak terpenuhi maka akan timbul kerusakan organ tubuh dan bisa menjadi sebab kematian.
Faktor kedua adalah naluri.
Faktor inilah yang sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan seseorang. Penyakit akan timbul apabila akal manusia tidak mampu mengontrol pemenuhan kebutuhan ini. Sifat naluri adalah selalu menuntut pemenuhan, dan ketika sudah di penuhi maka akan timbul kepuasan. Namun apabila tidak di penuhi, tidak akan timbul kematian tetapi hanya mengakibatkan kegelisahan. Pemicu timbulnya naluri adalah dari luar tubuh, misalnya ketika kita melihat dan membau makanan yang lezat maka akan timbul naluri ingin mencoba meskipun kita tidak sedang lapar. Ketika kita melanjutkan dengan menyantap makanan tersebut maka tubuh akan menerima asupan yang sebenarnya belum di perlukan sehingga akan timbul ketidak seimbangan energi.
Apabila ini terus dilakukan maka bisa timbul kerusakan organ.Contohnya adalah penyakit
Diabetes Melitus (DM), atau lebih di kenal dengan kencing manis. Salah satu penyebab DM adalah kerusakan sel pankreas. Sedangkan kerusakan sel pankreas bisa terjadi karena terlalu diporsir dalam menjaga kadar gula darah akibat ketidak-seimbangan energi. Penyakit lainnya yang di sebabkan oleh
faktor naluri adalah hypertensi atau darah tinggi, stroke , penyakit jantung koroner dan gagal ginjal.
Faktor berikutnya adalah faktor eksternal, diantaranya adalah lingkungan. Indonesia merupakan daerah
tropis sehingga banyak sekali penyakit yang di sebabkan oleh lingkungan yang kurang bagus misalnya
diare, demam berdarah dengue (DBD), thypoid,TB Paru dan malaria.
Kondisi perumahan yang padat dan tidak tertata, air yang tidak higienis, saluran air yang tidak berjalan, sumber air yang tercemar oleh limbah industry, limbah rumah tangga, dan sirkulasi udara yang buruk pada tempat tinggal merupakan penyebab penularan penyakit ini. Buruknya jalan raya
dan sistem transportasi juga termasuk faktor seseorang masuk rumah sakit
karena kecelakaan lalu lintas.
Bagaimana Islam Menyelesaikan Masalah Kesehatan
Islam sebagai ajaran yang di turunkan oleh pencipta manusia dan alam semesta, tentu mempunyai aturan yang akan membuat manusia merasakan kebahagia-an baik di dunia maupun di akhirat.
Dalam hal pengaturan individu terhadap masalah kesehatan Rasululah SAW telah magajarkan
bagaimana cara memenuhi kebutuhan fisiologis dan mengontrol kebutuhan
naluri. Dalam bidang makanan rasulullah bersabda :
“Tidak banyak makan adalah obat, dan lambung adalah tempat bersarangnya penyakit. Biasakanlah setiap anggota tubuh dengan kebiasaannya “(HR Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, & Hakim).
“Dari Miqdam bin Ma?dikarib ra. menyatakan pernah mendengar
Rasulullah SAW bersabda : “Tiada memenuhi anak Adam suatu tempat yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah untuk anak Adam itu beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak ada cara lain, maka sepertiga (dari perutnya) untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minuman dan sepertiganya lagi untuk bernafas.”
(Riwayat At-Tirmidzi dan Al-Hakim)
“Rasulullah saw bersabda, yang bermaksud: “Wahai orang beriman, makanlah barang yang bersih daripada apa yang kami kurniakan kepada kamu.” (HR Muslim)
“Kami adalah kaum yang tidak akan makan kecuali apabila lapar dan
apabila kami makan tidak sampai terlalu kenyang.” (Hadis Abu Daud)
Di samping masalah pemenuhan kebutuhan fisik dan naluri, syariah juga mengatur masalah lingkungan
termasuk transportasi.
Dalam hal pengaturan air bersih Islam mempunyai aturan terhadap individu misalnya
sabda rasulullah:
“Jauhilah tiga hal yang dilaknat yaitu buang air dan kotoran di sumber /saluran air, di pinggir atau tengah jalan dan di tempat berteduh”(HR.Abu Dawud).
Sedangkan dalam hal pengaturan lingkungan,negara akan mengelola sumber air dengan teknologi terkini agar terjamin setiap warganya akan mendapatkan air bersih yang siap diminum di setiap rumah mereka. Dalam hal sanitasi, negara berkewajiban menata ulang sanitasi lingkungan sehingga
tidak ada saluran yang mampet, air yang tergenang. Dalam hal industri,negara akan mengontrol
pencemaran dan polusi yang dihasilkan.
Di samping mengontrol, negara pun akan memberikan bantuan penelitian dan teknologi terbaru agar limbah tidak membahayakan masyarakat.
Bukti tertatannya lingkungan yang sehat masih bisa di lihat di Andalusia, sekarang Spanyol. Pada saat itu negara eropa masih kumuh tapi di andalusia yang diatur oleh islam sudah mempunyai penataan lingkungan yang sangat sehat dan menajubkan.
Will Durant dalam The Story of Civilization menyatakan,“Islam telah menjamin seluruh dunia dalam menyiapkan berbagai rumah sakit yang layak sekaligus memenuhi keperluannya. Contohnya, Bimaristan yang dibangun oleh Nuruddin di Damaskus tahun 1160 telah bertahan selama tiga abad dalam
merawat orang-orang sakit tanpa bayaran dan menyediakan obat-obatan gratis.
Para sejarahwan berkata bahwa cahayanya tetap bersinar tidak pernah padam selama 267 tahun.”
Kesimpulan
Ketika segala aspek kehidupan merujuk kepada al Quran dan As-Sunnah
maka insyaallah masyarakat Indonesia akan lebih tertib, dinamis dan sehat, karena pola hidupnya lebih terstruktur dan disiplin. Sehingga diharapkan sarana dan prasarana
Kesehatan masyarakat, baik itu berupa pelayanan kesehatan yang dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, Infrastruktur penunjang kesehatan maupun infrastruktur sarana transfortasi akan terjamin
ketersediaannya dan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat. Insyaalah.
- A hery Taryana (Sumber: Kemenkes dan berbagai sumber lainya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar