Jumat, 27 Maret 2015

Hati yang Hidup dan Yang Mati

Kita telah dinasehatkan supaya jangan meninggalkan dzikir walaupun hati tidak hadir ketika berdzikir. Begitu juga dengan ibadah dan amal kebaikan lainnya. Janganlah meninggalkan ibadah lantaran hati tidak khusyuk ketika beribadah dan jangan meninggalkan amal kebaikan lantaran hati belum ikhlas dalam melakukannya. Khusyuk dan ikhlas adalah sifat hati yang sempurna. Dzikir, ibadah dan amal kebaikan adalah cara-cara untuk membentuk hati agar menjadi sempurna. Hati yang belum mencapai tahap kesempurnaan dikatakan hati itu berpenyakit. Jika penyakit itu dibiarkan, tidak diambil langkah mengobatinya, pada satu saat, hati itu mungkin bisa mati. Mati hati berbeda dari mati tubuh badan. Orang yang mati tubuh nya dikubur di dalam tanah. Orang yang mati hatinya, tubuhnya masih sehat dan dia masih berjalan ke sana ke mari di atas muka bumi ini.

KEWIRAUSAHAAN


Sosok kewirausahaan yang ideal dituntut mempunyai nilai-nilai kearah kualitas manusia yang semapan mungkin, dalam artian sangat memperhatikan struktur prioritas kewirausahaan yang terdiri dari empat lapisan yaitu :

·      Sikap Mental
Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu dijamin untuk selalu dalam keadaan baik. Unsur ini yang menentukan apakah orang menjadi sosok yang tinggi budi ataukah sebaliknya menjadi orang yang jahat dan culas. Orang baik budi merupakan kader pembangunan bangsa, sedangkan orang jahat akan menjadi beban masyarakat dari bangsa itu sendiri.
Tentu kita tidak ingin melihat bahwa banyak kejahatan dan keculasan merajalela di negeri ini. Itu sebabnya pembinaan sikap mental menjadi unsur penting dalam dunia kewirausahaan sekaligus dalam kehidupan. Selain menghadirkan sifat-sifat baik alamiah seperti kejujuran dan ketulusan, sikap mental mencakup juga segi-segi positif dalam motivasi dan proaktivitas.

v  Saran-saran berikut akan membantu wirausahawan untuk mengembangkan sikap mental yang baik :
. Para wirausaha adalah orang-orang yang mengetahui bagaimana menemukan kepuasan dalam pekerjaan dan bangga akan prestasinya. Tunjukan sikap mental yang positif terhadap    pekerjaan wirausahawan, karena sikap inilah yang akan ikut menentukan keberhasilan wirausahawan.
. Otak wirausahawan merupakan alat yang berdaya luar biasa. Menyediakan waktu beberapa saat setiap hari untuk renungan pikiran wirausahawan yang akan memungkinkan wirausahawan terarah pada kegiatan-kegiatan yang berarti.
. Kebanyakan orang membatasi pikiran-pikirannya pada problem-problem dan kegiatan- kegiatan sehari-hari. Gunakanlah imajinasi wirausahawan untuk meluaskan pikiran-pikiran wirausahawan dan cobalah berpikir yang besar-besar. Orang-orang yang dapat melihat gambaran besar adalah orang yang bersifat wirausaha dan merupakan calon-calon pemimpin bisnis maupun masyarakat.
. Rasa humor ikut mengembangkan sikap mental yang sehat. Terlalu serius dapat merugikan pekerjaan wirausahawan dan tidak sehat. Menunjukan rasa humor berpengaruh terhadap orang lain dengan jalan menyebarkan optimisme dan suasana yang santai.
. Pikiran wirausahawan haruslah terorganisasi dengan baik sekali dan mampu memfokuskan pada pelbagai problem. Wirausahawan haruslah mampu memindahkan perhatian wirausahawan dari satu problem ke problem lain dengan upaya yang minim.

·      Kepemimpinan.
Suatu pedoman bagi kepemimpinan yang baik adalah “perlakukanlah orang-orang lain sebagaimana wirausahawan ingin diperlakukan”. Berusaha membangkitkan suatu keadaan dari sudut pandangan orang lain akan ikut mengembangkan sebuah sikap tepo seliro.
Pengusaha yang berpeluang untuk maju secara mantap adalah yang memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat menonjol. Ciri-ciri mereka biasanya sangat menonjol, dan sangat khas. Dimana keputusan dan sepak terjangnya sering dianggap tidak lazim dan lain dari pada umumnya pengusaha. Mereka “tampil beda”.
Salah satu contoh : adalah Kim Woo Chong, seorang Wirausahawan terkemuka di Korea, pendiri kelompok Daewoo. Kim tidak pernah terpengaruh oleh sepak terjang pengusaha-pengusaha lain dan ikut-ikutan mengejar trend bisnis yang ramai-ramai dilakukan orang.
Pada saat para pengusaha lain berlomba-lomba mencari pasar di Amerika dan Eropa, ia secara mengejutkan justru menerobos negara-negara tirai besi, seperti Rusia dan sekutu-sekutunya. Lebih mencengangkan lagi ia juga merangkul negara-negara yang sejauh ini sangat ditakuti dan diharamkan oleh negara-negara penganut kapitalisme seperti Libia dan Iran. Akan tetapi kenyataan membuktikan bahwa Kim benar. Dengan keputusannya itu ia, dan Daewoo berkembang menjadi salah satu konglomerat terbesar di Asia serta diperhitungkan dimana-mana termasuk Amerika dan Eropa.

a.    Perilaku Pemimpin

v  Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama :
. Berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran, merencanakan dan mencapai sasaran.
. Berorientasi pada orang, yang memotivasi dan membina hubungan manusiawi.
v  Orientasi Tugas Seorang pemimpin dengan orientasi demikian cenderung menunjukan perilaku :
. Merumuskan secara jelas peranannya sendiri maupun peranan stafnya.
. Menentukan tujuan-tujuan yang sukar tapi dapat dicapai.
. Melaksanakan kepemimpinan secara aktif dalam merencanakan, mengarahkan,          membimbing dan mengendalikan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada tujuan.
. Berminat mencapai peningkatkan produktivitas. Orientasi Orang
v  Orang-orang yang kuat dalam orientasi orang cenderung akan menunjukan perilaku sebagai berikut :
. Menunjukan perhatian atas terpeliharanya keharmonisan dalam organisasi dan menghilangkan ketegangan, jika timbul.
. Menunjukan perhatian pada orang sebagai manusia dan bukan sebagai alat produksi saja.
. Menunjukan pengertian dan rasa hormat pada kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan dan keinginan-keinginan, perasaan dan ide-ide karyawan.
. Mendirikan komunikasi timbal balik dengan staf.
. Menerapkan prinsip penekanan ulang untuk meningkatkan prestasi karyawan.
. Mendelegasikan kekuasaan dan tanggung jawab, serta mendorong inisiatif.
. Menciptakan suatu suasana kerjasama dan gugus kerja dalam organisasi.

b. Tindakan Kepemimpinan

Saran-saran berikut akan dapat membantu wirausahawan meningkatkan kemampuan kepemimpinan wirausahawan :

Sekali wirausahawan telah mengambil keputusan, ambil tindakan secepat mungkin
Upaya-upaya wirausahawan dapat dilipat gandakan melalui bakat dan kemampuan staf wirausahawan. Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, wirausahawan harus mengetahui bagaimana dan kapan menggunakan kemampuan ini dari orang-orang yang mampu disekitar wirausahawan dan menyokong serta percaya pada wirausahawan sebagai pemimpin.

Wirausahawan akan memperoleh kepercayaan pada kemampuan kepemimpinan wirausahawan, jika wirausahawan memusatkan perhatian pada upaya meningkatkan kekuatan-kekuatan wirausahawan. Jauhilah situasi dimana kelemahan-kelemahan wirausahawan akan tampak.

Seorang pemimpin yang baik bersedia mengakui kesalahan-kesalahan dan mengubah rencana-rencana. Wirausahawan haruslah sadar bahwa keadaan selalu berubah dan penyesuaian-penyesuaian haruslah dibuat sewaktu-waktu.

·      Tata Laksana
Tata laksana merupakan terjemahan dari kata Management artinya pengelolaan. Yang perlu dimengerti disini adalah manajemen bukan semata-mata konsumsi para manajer saja. Setiap orang perlu manajemen apapun status dan jabatan orang tersebut. Bahkan ibu rumah tanggapun perlu manajemen untuk mengelola uang dapur dan belanjaannya. Tata laksana merupakan metode atau serangkaian cara dan prosedur. Gunanya jelas, yaitu untuk menghasilkan efektifitas dan efisiensi setiap pekerjaan, agar mendapatkan hasil yang baik dalam mutu serta tepat waktu dalam penyerahannya.
Berbeda dengan sikap mental dan kepemimpinan yang termasuk dalam klasifikasi nilai atau kualitas, maka manajemen merupakan pengetahuan yang bersifat praktis. Kalau sikap mental dan kepemimpinan berada di dalam jiwa, manajemen berada diluar mirip ketrampilan teknis.
Manajemen mempunyai arti yang amat luas. Kegunaannya juga sangat universal dan semua orang atau organisasi memerlukan manajemen. Banyak sekali kasus yang membuktikan bahwa bila manajemen terabaikan, maka sebuah organisasi akan menjadi kacau dan morat marit. Perusahaan tanpa manajemen yang baik, bisa dipastikan akan mengalami hambatan besar dalam perkembangannya. Oleh sebab itu, setiap orang yang ingin memulai usaha harus mewaspadai aspek tata laksana sedini mungkin. Mulailah kegiatan manajemen seketika pada saat perusahaan baru saja dimulai, sekecil apapun ukurannya.

·      Ketrampilan
Lapisan terluar dari struktur prioritas keWirausahaan adalah ketrampilan. Banyak pihak berpendapat, bahwa dengan berbekal penguasaan ketrampilan, seseorang akan bisa diharapkan menjadi seorang entrepreneur yang berhasil. Pendapat ini sebenarnya tidaklah terlalu salah, kalau dilihat banyak contoh yang membuktikan, misalnya seorang penjahit dengan ketrampilan yang dimiliki akhirnya bisa memiliki sebuah perusahaan pakaian jadi yang cukup besar.
Namun demikian, kalau wirausahawan mau meneliti lebih jauh, ternyata keberhasilan-keberhasilan itu sebenarnya bukan disebabkan oleh ketrampilan semata, melainkan lebih oleh jiwa kepemimpinan yang dimiliki si pengusaha. Leadership yang bersangkutan yang menuntun dan membawanya ke jenjang sukses.
Ada tiga hal yang memungkinkan seseorang, baik trampil maupun tidak untuk bisa tampil sebagai tokoh yang sukses, atau orang yang berkecukupan yaitu :
Memanfaatkan ledership yang berasal dari diri sendiri.
Memanfaatkan ledership orang lain.
Faktor keberuntungan ( luck atau hoki )
Karakteristik Wirausahawan.

Sejarah kewirausahaan menunjukkan bahwa Wirausahawan mempunyai karakteristik umum serta berasal dari kelas yang sama. Para pemula revolusi industri Inggris berasal dari kelas menengah dan menengah bawah. Dalam sejarah Amerika pada akhir abad ke sembilan belas, Heillbroner mengemukakan bahwa rata-rata Wirausahawan adalah anak dari orang tua yang mempunyai kondisi keuangan yang memadai, tidak miskin dan tidak kaya. Schumpeter menulis bahwa Wirausahawan tidak membentuk suatu kelas sosial tetapi berada dari semua kelas.

Menurut Mc Clelland, karakteristik Wirausahawan adalah sebagai berikut:
·      Keinginan untuk berprestasi.
Penggerak psikologis utama yang memotivasi Wirausahawan adalah kebutuhan untuk berprestasi, yang biasanya diidentifikasikan sebagai kebutuhan. Kebutuhan ini didefinisikan sebagai keinginan atau dorongan dalam diri orang yang memotivasi perilaku ke arah pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan merupakan tantangan bagi kompetisi individu.

·      Keinginan untuk bertanggung jawab.
Wirausahawan menginginkan tanggung jawab pribadi bagi pencapaian tujuan. Mereka memilih menggunakan sumber daya sendiri dengan cara bekerja sendiri untuk mencapai tujuan dan bertanggung jawab sendiri terhadap hasil yang dicapai. Akan tetapi mereka akan melakukannya secara berkelompok sepanjang mereka bisa secara pribadi mempengaruhi hasil-hasil.

·      Preferensi kepada resiko-resiko menengah.
Wirausahawan bukanlah penjudi. Mereka memilih menetapkan tujuan-tujuan yang membutuhkan tingkat kinerja yang tinggi, suatu tingkatan yang mereka percaya akan menuntut usaha keras tetapi yang dipercaya bisa mereka penuhi.

·      Persepsi pada kemungkinan berhasil.
Keyakinan pada kemampuan untuk mencapai keberhasilan adalah kwalitas kepribadian Wirausahawan yang penting. Mereka mempelajari fakta-fakta yang dikumpulkan dan menilainya. Ketika semua fakta tidak sepenuhnya tersedia, mereka berpaling pada sikap percaya diri mereka yang tinggi dan melanjutkan tugas-tugas tersebut.

·      Rangsangan oleh umpan balik.
Wirausahawan ingin mengetahui bagaimana hal yang mereka kerjakan, apakah umpan baliknya baik atau buruk. Mereka dirangsang untuk mencapai hasil kerja yang lebih tinggi dengan mempelajari seberapa efektif usaha mereka.

·      Aktifitas enerjik.
Wirausahawan menunjukan enerji yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata orang. Mereka bersifat aktif dan mobil dan mempunyai proporsi waktu yang besar dalam mengerjakan tugas dengan cara baru. Mereka sangat menyadari perjalanan waktu. Kesadaran ini merangsang mereka untuk terlibat secara mendalam pada kerja yang mereka lakukan.

·      Orientasi ke masa depan.
Wirausahawan melakukan perencanaan dan berpikir ke depan. Mereka mencari dan mengantisipasi kemungkinan yang terjadi jauh di masa depan.
·      Ketrampilan dalam pengorganisasian.
Wirausahawan menunjukkan ketrampilan dalam organisasi kerja dan orang-orang dalam mencapai tujuan. Mereka sangat obyektif dalam memilih individu-individu untuk tugas tertentu. Mereka akan memilih yang ahli bukan teman agar pekerjaan bisa dilakukan dengan efisien.
·      Sikap terhadap uang.
Keuntungan finansial adalah nomor dua dibandingkan arti penting dari prestasi kerja mereka. Mereka hanya memandang uang sebagai lambang kongkret dari tercapainya tujuan dan sebagai pembuktian dari kompetensi mereka.

Potensi Kewirausahaan.

Karakteristik Wirausahawan sukses dengan semangat tinggi akan memberikan pedoman bagi analisa diri sendiri.

·      Kemampuan inovatif.
Inovasi memerlukan pencarian kesempatan baru. Hal tersebut berarti perbaikan barang dan jasa yang ada, menciptakan barang dan jasa baru, atau mengkombinasikan unsur-unsur produksi yang ada dengan cara baru dan lebih baik.

·      Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity).
Ini berarti kemampuan untuk berhubungan dengan hal yang tidak terstruktur dan tidak bisa diprediksi. Karakteristik ini berkaitan erat dengan proses inovatif.

·      Keinginan untuk berprestasi adalah tanda-tanda penting dari dorongan keWirausahaan.
Hal ini menandai para pemiliknya sebagai orang yang tidak mengenal menyerah di dalam mencapai tujuan yang telah mereka tetapkan sendiri.

·      Kemampuan perencanaan realistis.
Menetapkan tujuan yang menantang dan bisa diterapkan adalah tanda dari perencanaan realistis. Tujuan ditetapkan sesuai dengan tujuan dari Wirausahawan.

·      Kepemimpinan terorientasi pada tujuan.
Wirausahawan membutuhkan aktivitas yang mempunyai tujuan. Semangat yang tinggi memotivasi mereka untuk mengarahkan tenaga mereka dan rekan kerja serta bawahan mereka ke arah tujuan yang ditetapkan.

·      Obyektivitas.
Wirausahawan obyektif di dalam mengarahkan pemikiran dan aktivitas keWirausahaannya dengan cara pragmatis. Wirausahawan mengumpulkan fakta-fakta yang ada, mempelajarinya dan menentukan arah tindakan dengan cara-cara praktis.

·      Tanggung jawab pribadi.
Wirausahawan memikul tanggung jawab pribadi, mereka menetapkan tujuan sendiri dan memutuskan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut dengan kemampuan mereka sendiri.

·      Kemampuan beradaptasi.
Para Wirausahawan mampu menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Ketika Wirausahawan terhambat oleh kondisi yang berbeda dari apa yang mereka harapkan, mereka tidak menyerah, namun melihat situasi secara obyektif.

·      Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator.
Wirausahawan mempunyai kemampuan mengorganisasi dan administasi di dalam mengidentifikasi dan mengelompokkan orang-orang berbakat untuk mencapai tujuan. Mereka menghargai kompetensi dan akan memilih para spesialis untuk mengerjakan tugas dengan efisien.

Minggu, 22 Maret 2015

Peranan Dzikir


Majelis Dzikir Tawakal Bandung

Bukanlah hal yang sukar bagi Allah s.w.t untuk mengubah suasana hati hamba-Nya yang berdzikir dari suasana yang kurang baik kepada yang lebih baik hingga mencapai yang terbaik.
Kerohanian manusia berada dalam beberapa derajat tingkatan, maka suasana dzikir juga berbeda-beda, mengikut derajat tingkatan rohaninya. Derajat yang paling rendah adalah si raghib yang telah penat dikuasai oleh syaitan dan dunia. Cahaya api syaitan dan fatamorgana dunia menutup hatinya sehingga dia tidak sedikit pun mengingat Allah s.w.t. Seruan, peringatan dan ayat-ayat Allah s.w.t tidak melekat pada hatinya. Inilah golongan Islam yang dijajah oleh sifat munafik. Golongan ini tidak berdzikir langsung.

Golongan kedua berdzikir dengan lidah tetapi hati tidak ikut berdzikir. Lidah menyebut  nama Allah s.w.t, tetapi ingatan tertuju kepada harta, pekerjaan, perempuan, hiburan dan lain-lain. Inilah golongan orang Islam yang awam. Mereka dinasehatkan supaya jangan meninggalkan dzikir karena dengan meninggalkan dzikir mereka akan lebih dihanyutkan oleh kelalaian.. Tanpa dzikir, syaitan akan lebih mudah memancarkan gambar-gambar tipuan kepada cermin hatinya dan dunia akan lebih kuat menutupinya. Dzikir pada peringkat ini berperanan sebagai „juru ingat‟. Sebutan lidah menjadi teman yang mengingatkan hati yang lalai. Lidah dan hati berperanan separti dua orang yang mempunyai minat yang berbeda. Seorang enggan mendengar sebutan nama Allah s.w.t, sementara yang seorang lagi memaksanya mendengar dia menyebut nama Allah s.w.t. Sahabat yang berdzikir (lidah) mestilah memaksa bersungguh-sungguh agar temannya (hati) mendengar ucapannya. Di sini terjadilah peperangan di antara tenaga dzikir dengan tenaga syaitan yang disokong oleh tenaga dunia yang coba menerjang tenaga dzikir dari upaya memasuki hati.

Golongan yang ke tiga adalah mereka yang tenaga dzikirnya sudah berhasil memecahkan dinding yang dibina oleh syaitan dan dunia. Ucapan dzikir sudah berhasil masuk ke dalam hati. Tenaga dzikir bertindak menyucikan hati dari karat-karat yang melekat padanya. Pada mulanya ucapan dzikir masuk ke dalam hati sebagai sebutan nama-nama Allah s.w.t. Setelah karat hati sudah hilang maka sebutan nama-nama Allah s.w.t akan disertai oleh rasa mesra yang mengandung kelezatan dan kenikmatan. Pada peringkat ini dzikir tidak lagi dibuat secara paksa. Hati akan berdzikir tanpa menggunakan lidah. Sebutan nama-nama Allah s.w.t menujukan hati kepada Empunya nama-nama, menghayati sifat-sifat-Nya sebagaimana yang dinamakan.

Golongan ke empat ialah mereka yang telah sepenuhnya dikuasai oleh Haq atau hal ketuhanan. Mereka sudah keluar dari pembatas alam maujud dan masuk ke dalam hal yang tidak ada alam, yang ada hanya Allah s.w.t. Tubuh kasar mereka masih berada di atas muka bumi, bersama-sama makhluk yang lain. Tetapi, kesadarannya terhadap dirinya dan makhluk sekaliannya sudah tidak ada, maka kewujudan sekalian yang maujud tidak sedikit pun mempengaruhi hatinya. Mereka karam dalam dzikir dan yang dizikirkan. Mereka yang berada pada tahap ini telah terlepas dari ikatan manusiawi dan seterusnya mencapai penglihatan hakiki mata hati.


Sumber : Syarh Al-Hikam Ibnu Athaillah





Senin, 16 Maret 2015

Salah Satu Keajaiban Shalat

Urat-urat syaraf di otak tidak dimasuki darah, kecuali bila seseorang sedang melakukan shalat, yaitu ketika posisi sujud  (Dr. Fidelma O’Leary ).

Dr. Fidelma adalah seorang Professor Biologi di Universitas St. Edward di Austin, Texas, Amerika Serikat, dan seorang Dokter Neurologi di sebuah Rumah Sakit di AS.
Ia terpukau ketika melakukan kajian terhadap syaraf-syaraf di otak manusia. Ketika ia mengetahui bahwa terdapat beberapa urat syaraf manusia yang tidak dimasuki darah. Padahal setiap inchi otak manusia memerlukan suplai darah agar  bisa berfungsi secara normal.

Setelah mengadakan penelitian dengan seksama dan memakan waktu yang lama, akhirnya ia mendapati kenyataan bahwa urat-urat syaraf di otak itu tidak dimasuki darah kecuali bila seseorang sedang shalat, yaitu ketika posisi bersujud.  Setelah mengadakan penelitian itu , Dr Fidelma mencari tahu tentang Islam, lewat buku-buku keislaman dan diskusi dengan rekan-rekannya yang Muslim. Dan akhirnya, dengan kesadaran penuh, Dr Fidelma mengikrarkan keislamannya. Allah SWT berkenan memberinya hidayah.

Keyakinannya pada agama Islam yang baru di anutnya itu demikian besar. Sekarang Dr.Fidelma membuka klinik “Pengobatan dengan Al-Qur’an”. Subhanallah..Ia terus mengkaji pengobatan Islami dan memberikan pengobatan dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan apa saja yang dianjurkan Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Misalnya, dengan berpuasa, madu, habatussauda (jinten hitam ), minyak zaitun dan sebagainya.

“Dan apabila kamu menyeru untuk mengererjakan shalat mereka menjadikannya ( Shalat itu ) sebagai ejek-ejekan dan permainan. Yang demikian itu ialah karena mereka suatu kaum yang tidak berakal”. ( QS. Al Maidah : 58 )

Dari Status sebelah

Minggu, 15 Maret 2015

Majelis Dzikir

Memberikan Nafkah Dari Sesuatu Yang Disukai Dan Dari
Sesuatu Yang Baik


Allah Ta'ala berfirman:
"Tidak sekali-kali engkau semua akan dapat memperoleh kebajikan, sehingga engkau semua
suka membelanjakan dari sesuatu yang engkau cintai." (ali-lmran: 92)
Allah Ta'ala berfirman pula:
"Hai sekalian orang-orang yang berimah, nafkahkanlah sebagian yang baik-baik dari apa-apa
yang engkau semua usahakan dan dari apa-apa yang Kami keluarkan dari bumi dan janganlah engkau
semua sengaja memilihkan yang buruk-buruk di antara yang engkau semua nafkahkan itu." (alBaqarah: 267)

Dari Anas r.a., katanya: "Abu Thalhah adalah seorang dari golongan kaum
Anshar di Madinah yang terbanyak hartanya, terdiri dari kebun kurma. Di antara hartahartanya itu yang paling dicintai olehnya ialah kebun kurma Bairuha'. Kebun ini letaknya
menghadap masjid - Nabawi di Madinah. Rasulullah s.a.w. suka memasukinya dan minum
dari airnya yang nyaman." Anas berkata: "Ketika ayat ini turun, yakni yang artinya: "Engkau
semua tidak akan memperoleh kebajikan sehingga engkau semua suka menafkahkan dari
sesuatu yang engkau semua cintai," maka Abu Thalhah berdiri menuju ke tempat Rasulullah
s.a.w., lalu berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman:
- artinya sebagaimana di atas. Padahal hartaku yang paling saya cintai ialah kebun kurma
Bairuha', maka sesungguhnya kebun itu saya sedekahkan untuk kepentingan agama Allah
Ta'ala. Saya meng harapkan kebajikannya serta sebagai simpanan - di akhirat di sisi Allah.
Maka dari itu gunakanlah kebun itu ya Rasulullah, sebagaimana yang Allah
memberitahukan kepada Tuan. Kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda: "Aduh, yang
sedemikian itu adalah merupakan harta yang banyak keuntungannya - berlipat ganda
pahalanya bagi yang bersedekah, yang sedemikian adalah merupakan harta yang banyak
keuntungannya. Saya telah mendengar apa yang engkau ucapkan dan sesungguhnya saya
berpendapat supaya kebun itu engkau berikan kepada kaum keluargamu - sebagai sedekah."
Abu Thalhah berkata: "Saya akan melaksanakan itu, ya Rasulullah." Selanjutnya Abu
Thalhah membagi-bagikan kebun Bairuha' itu kepada keluarga serta anak-anak pamannya."
(Muttafaq 'alaih)

Majelis Dzikir

Keutamaan Mengingat Allah / Dzikir

"Sesungguhnya dalam kejadian langit dan bumi serta bersilih, gantinya malam dengan siang
itu adalah tanda-tanda - kekuasaan Allah - bagi orang-orang yang suka berfikir.
"Mereka itu ialah orang-orang yang selalu berzikir kepada Allah ketika berdiri, duduk ataupun
berbaring sambil memikirkan kejadian langit dan bumi. Mereka berkata: "Wahai Tuhan kami,
sesungguhnya tidaklah Engkau menjadikan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka lindungilah
kami dari siksa api neraka." Sampai ayat-ayat seterusnya. (ali-lmran: 190-191)


Allah Ta'ala berfirman lagi:
"Apakah mereka tidak melihat - memperhatikan - pada unta, bagaimana ia diciptakan?
"Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?
"Dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan?
"Dan juga bumi, bagaimana ia dikembangkan?
"Maka dari itu berikanlah peringatan, karena engkau itu hanyalah seorang yang bertugas
memberi peringatan." (al-Ghasyiyah: 17-21)
Allah Ta'ala juga berfirman:
"Apakah mereka tidak hendak berjalan di muka bumi, lalu melihat - memperhatikan bagaimana akibat orang-orang yang belum mereka? Allah telah membinasakan mereka itu dan keadaan
yang seperti itu pula untuk orang-orang kafir?" (Muhammad: 10)

Kamis, 12 Maret 2015

Segitiga Bermuda


Pernahkah Anda mendengar tentang “Segitiga Bermuda”, ya” banyak sekali kisah nyata maupun yang dianggap mitos yang berkaitan dengan nama Segitiga Bermuda.
Segitiga Bermuda terletak di wilayah lautan Samudera Atlantik seluas 15 juta mil persegi yang membentuk garis segitiga antara wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik sebelah utara, Puerto Rico US sebagai titik sebelah selatan dan Miami negara bagian Florida Amerika di sebelah barat.

Mari kita merujuk kepada Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah R.a bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, “Apabila salah seorang berada di tempat yang terbuka atau di tengah Matahari sedang bersinar lalu bayangan yang meneduhinya bergerak sehingga sebagian dari dirinya terletak di tempat panas dan sebagian lagi di tempat seju, maka hendaklah dia berdiri atau meninggalkan tempat itu”.
Dikatakan larangan ini karena tempat seperti itu adalah tempat yang paling di gemari syaitan. Jadi apa kaitannya dengan Segitiga Bermuda ? Alasannya karena Segitiga Bermuda terletak di perairan Atlantik di pertengahan antara benua Amerika bagian utara dan Afrika. Secara mudah lokasi ini adalah kawasan pertemuan antara dua arus, yaitu arus panas dari Afrika dan arus sejuk dari Amerika Utara.

Dengan hadist ini maka terjawablah misteri di Segitiga Bermuda.
Perkara - perkara aneh yang terjadi itu tentu antara lain disebabkan pertemuan antara panas dan sejuk dan istana syaitan yang mungkin tersembunyi disitu.

Bahkan Ada sebuah buku Karya Sheikh Muhammad Isa Dawuud dari Mesir yang berjudul “Dajjal akan muncul dari kerajaan jin di Segitiga Bermuda” bahwa kawasan Bermuda adalah kawasan Jin dimana dari situlah akan muncul Dajjal. Jikabenar dakwaan buku itu, tidak aneh lagi apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW itu nyata adanya dan bahkan mendahului Zaman, sekaligus Rasulullah SAW membuktikan bahwa Islam memiliki jawaban untuk semua pertanyaan.

Menurut sheikh Imam M Ma’rifatullah Al-Arsy, Segitiga Bermuda merupakan tempat titik terujung di dunia ini. Ditengah kawasan itu terdapat sebuah telaga yang airnya dapat membuat siapa saja yang meminumnya menjadi panjang umur (Wallahua’lam) ditempat itu pula Nabiyullah Khidzir AS bertahta sebagai penjaga sumber air kehidupan tersebut. Sheikh Imam M.M Berkata kalau penyelamat akhir zaman Imam Mahdi akan keluar dari ghaibnya melalui tempat tersebut dengan menggunakan jubah suci berwarna kebiruan.

Lalu apa penyebab hilangnya berbagai macam kapal di tempat itu? Menurut Syaikh Imam M lagi, para iblis dan syaitan tersebut yang tak bisa mendekati pusat kawasan agung itu, maka mereka pun berjaga di sekelilingnya dan bertujuan untuk menghalangi setiap manusia yang mencoba untuk memasuki kawasan agung itu (Segitiga Bermuda). Karena sesungguhnya barang siapa yang bisa sampai ke tempat titik tengah kawasan Segitiga Bermuda, maka dia akan mengetahui kebenaran alam yang sesungguhnya.
Banyak orang - orang jaman dahulu yang telah mencoba ke pusat Segitiga Bermuda dan kebanyakan dari mereka enggan untuk kembali pulang ke dunianya. Menurut sebuah artikel kuno, Raja Iskandar Agung pernah mencoba masuk ke kawasan agung itu. Dan sekembalinya mereka mengatakan bahwa tempat itu berpasirkan permata dan berbatukan berlian. Tempat yang dipenuhi dengan kabut putih tebal itu sangat indah untuk dipandang tapi sangat berbahaya untuk didatangi.



Selasa, 10 Maret 2015

Majelis Dzikir Tawakal Bandung

Jangan Memandang Remeh

Di antara jenis akhlak yang mulia adalah rendah hati, menganggap dirinya manusia biasa dan senantiasa berkata "Dia lebih baik dari diriku" ketika bertemu dengan orang lain.

Orang-orang ini sadar, bahwa Allah Ta'alla tidak memuliakan hamba-Nya berdasarkan penampilan fisik. Mereka mengerti dan memahami, ada banyak orang yang tidak dikenal di bumi, tapi namanya harum dalam majlis malaikat di langit. Namanya senantiasa disebut-sebut dalam majlis itu, sebab iman dan taqwanya.


Pernah suatu hari kaum muslimin terjebak dalam perang yang sengit. Mereka berada dalam suasana genting sebab dikepung musuh. Tak berdaya, bingung, dan hampir saja menyerah. Namun, Alah Ta'ala menerunkan ilham ingatan kepada salah satu mujahidin dalam perang tersebut. Ia mengingat bahwa Nabi Saw pernah mengatakan satu nama yang jika ia berdo'a, maka do'anya pasti dikabulkan.


Maka ia pun mencari sahabat tersebut untuk memintanya memanjatkan doa kepada Allah Ta'ala. Di antara lafal doa itu, sahabat ini berkata, "Aku minta bahu-bahu mereka". Lantas, apa yang terjadi?
Terang Abdullah Azzam dalam "Tarbiyah Jihadiyah", "Belum sampai tangannya turun ke bumi, musuh mereka telah mengalami kekalahan". Inilah sahabat yang mulia. Sahabat yang namanya harum di sebut-sebut dalam majlis para malaikat.
 Inlah sahabat yang disebutkan dalam salah satu sabda Rasulullah SAW, "Berapa banyak orang kusut rambutnya, berdebu wajahnya, berpakaian dua kain usang, serta tidak dihiraukan manusia." Akan tetapi, lanjut Nabi, "Kalau dia bersumpah atas nama Allah, niscaya Dia akan mengabulkan sumpahnya itu."
Pungkas Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana termaktub dalam "Shahih al-Jami' as-Shaghir", " Di antara mereka adalah Bara' bin Malik".

Abdullah bin Azzam menjelaskan, "Mereka inilah orang yang tertolak dari semua pintu rumah karena rendah statusnya dalam pandangan orang."Padahal, lanjut ulama 'lulusan doktoral Universitas al-Azhar Kairo ini, "Orang-orang semisal itulah yang menyelamatkan manusia dari kehancuran dan menjaga mereka dari malapetaka dan siksa Ilahi".

Hendaknya riwayat ini menjadi pelajaran berharga bagi kaum muslimin. Bahwa kemuliaan bukan terletak pada harta, rupa ataupun jabatan. Kemuliaan adanya dalam hati sebab kualitas iman dan taqwa seseorang. Karenanya, semoga Allah Ta'ala Karuniakan sifat rendah hati kepada kita semua, agar tidak memandang remeh kepada siapa pun, apalagi mengolok-oloknya. Sebab, ia yang diremehkan atau diolok-olok bisa jadi lebih mulia dari kita.